Harga Komoditas Dunia Meroket, Kargo Batu Bara Terdongkrak Naik
- ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
VIVA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) telah menetapkan Harga Batu Bara Acuan (HBA) Maret 2022, yakni sebesar US$203,69 per ton, atau naik US$15,31 per ton dari Februari 2022 yang sebesar US$188,38 per ton. Hal itu sebagai dampak dari meningkatnya eskalasi ketegangan geopolitik antara Rusia-Ukraina, yang membuat harga batu bara global melambung tinggi.
Di sisi lain, dampak dari kenaikan harga batu bara itu pun dikonfirmasi oleh para pelaku bisnis di lapangan, yang menyebut bahwa pengiriman kargo batu bara juga ikut mendapat imbas positif adanya kenaikan harga komoditas.
Misalnya, hal itu ditandai dengan dimulainya pembongkaran kargo batu bara di Pelabuhan Go Dau, Vietnam, yang dibawa oleh salah satu emiten lokal Tanah Air yakni PT Hasnur Internasional Shipping Tbk (HAIS).
Baca juga:Â UE Setop Pasokan, Rusia: Harga Minyak Bakal di Atas US$300 Per Barel
Operations Director HAIS, Soma Ariyaka menjelaskan, kondisi ini turut berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan, yang terus berkomitmen untuk mengembangkan bisnisnya dengan mulai melayani pengangkutan kargo melalui pelayaran internasional.
"Muatan batu bara sebanyak kurang lebih 10.400 metrik ton (MT) tersebut adalah milik salah satu mitra jangka panjang Perseroan," kata Soma dalam keterangan tertulis, Selasa 8 Maret 2022.
Â
Soma menjelaskan, pelayaran ini merupakan bagian dari kontrak angkutan jangka panjang batu bara, yang telah dimulai sejak tahun 2011 dan telah diperpanjang untuk 10 tahun ke depan.Â
Hal ini sekaligus merupakan langkah awal yang sangat baik bagi HAIS, untuk terus maju dan berkembang serta memantapkan langkah sebagai perusahaan pelayaran dan logistik yang amanah di dunia pelayaran nasional maupun internasional.
Â
"Kami optimistis, hal ini akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan bisnis kargo HAIS pada 2022, yang ditargetkan untuk tumbuh antara 5-10 persen," ujarnya.
Diketahui, sepanjang 2021, HAIS berhasil memperoleh 7,4 juta MT kargo, dan menjadi pencapaian yang tertinggi sejak perusahaan asal Kalimantan Selatan tersebut memulai operasionalnya.Â
Saat ini, HAIS telah memiliki dan mengoperasikan 12 set kapal tunda dan tongkang, dengan kapasitas angkut bervariasi mulai dari 7.500-10.000 MT yang kesemuanya berada dalam kondisi prima.
Â
HAIS sendiri merupakan salah satu perusahaan logistik terintegrasi terbesar di Indonesia, yang berada di bawah naungan Hasnur Group. Perseroan telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada 1 September 2021.