Harga Minyak Dunia Sempat Tembus Rekor US$130 per Barel

Blok Offshore Southeast Sumatra. (ilustrasi blok migas)
Sumber :
  • Pertamina

VIVA – Harga minyak dunia semakin tinggi akibat pasar yang terus bereaksi terhadap gangguan pasokan yang berasal dari invasi berkelanjutan Rusia ke Ukraina dan kemungkinan larangan minyak dan gas alam Rusia. Harga minyak mentah AS melonjak lebih dari 7 persen pada perdagangan Minggu malam.

Mentan Amran Sulaiman Siap Mundur Jika Gagal Berantas Mafia Impor

Dilansir CNBC International, Senin, 7 Maret 2022, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), patokan minyak AS, diperdagangkan 7,34 persen lebih tinggi menjadi US$124,17 per barel. Pada satu titik harga naik menjadi US$130,50 Minggu malam, tertinggi sejak Juli 2008, sebelum mundur.

Sedangkan patokan internasional, minyak mentah Brent, melonjak 8,54 persen lebih tinggi menjadi US$128,20. Brent mencapai titik tertinggi US$139,13 minggu malam, juga tertinggi sejak Juli 2008.

Temukan Motor Bekas Hingga Kelabang, Bea Cukai Ungkap Kronologi Penggagalan Penyelundupan

"Minyak naik di tengah prospek embargo penuh minyak dan produk Rusia," kata John Kilduff dari Again Capital.

Foto ilustrasi minyak dunia

Photo :
Mendag Budi Bantah Ada Tim Khusus Buat Revisi Aturan Kebijakan Impor

AS dan sekutunya sedang mempertimbangkan untuk melarang impor minyak dan gas alam Rusia, seperti disampaikan Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan dalam sebuah wawancara.

“Kami sekarang berbicara dengan mitra dan sekutu Eropa kami untuk melihat secara terkoordinasi prospek pelarangan impor minyak Rusia sambil memastikan bahwa masih ada pasokan minyak yang tepat di pasar dunia,” katanya.

Sementara itu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS Nancy Pelosi mengatakan dalam sebuah surat kepada rekan-rekan Demokrat pada Minggu malam bahwa DPR AS sedang ‘menjajaki undang-undang yang kuat’ untuk melarang impor minyak Rusia – sebuah langkah yang akan lebih jauh mengisolasi Rusia dari ekonomi global.

“RUU kami akan melarang impor produk minyak dan energi Rusia ke Amerika Serikat, mencabut hubungan perdagangan normal dengan Rusia dan Belarusia, dan mengambil langkah pertama untuk menolak akses Rusia ke Organisasi Perdagangan Dunia. Kami juga akan memberdayakan cabang Eksekutif untuk menaikkan tarif impor Rusia,” tulisnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya