Nilai Tukar Petani Februari 2022 Naik 0,15 Persen

Ilustrasi petani.
Sumber :

VIVA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) pada Februari 2022 mengalami peningkatan sebesar 0,15 persen dari bulan Januari 2022 menjadi 108,83. Peningkatan tertinggi NTP ada pada hortikultura atau budidaya tanaman kebun.

Ketua OJK Minta Penghapusan Utang Macet Petani hingga Nelayan Segera Dijalankan

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Setianto menuturkan, NTP merupakan perbandingan antara indeks harga yang diterima petani, dengan indeks harga yang dibayarkan petani. Adapun NTP hortikultura naik sebesar 0,28 persen.

“Kenaikan ini disebabkan karena, indeks yang diterima petani hortikultura ini mengalami kenaikan sebesar 2,24 persen lebih besar dari kenaikan indeks yang dibayarkan oleh petani hortikultura tersebut yang meningkat 0,15 persen,” jelas Setianto pada telekonferensi, Selasa 1 Maret 2021.

Pendapatan Brigade Swasembada Pangan Bisa Lebih dari Rp 10 Juta Per Bulan, Begini Perhitungannya

Ilustrasi inovasi hortikultura.

Photo :
  • ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar

Adapun untuk komoditas dominan yang memengaruhi kenaikan indeks yang diterima petani adalah bawang merah dan cabai merah. Sedangkan subsektor yang mengalami penurunan terdalam, yaitu peternakan.

Wahono-Nurul Mau Majukan Sektor Pertanian Bojonegoro, Begini Caranya

Pada peternakan penurunan sebesar 1,02 persen. Hal itu disebabkan indeks yang diterima mengalami penurunan sebesar 0,94 persen. Sementara indeks yang dibayarkan mengalami kenaikan sebesar 0,09 persen.

“Kemudian untuk komoditas yang dominan memengaruhi penurunan indeks yang diterima oleh peternak ini adalah ayam ras pedaging dan telur ayam ras,” ujarnya.

Di sisi lain, ia melanjutkan pada Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) kenaikan tertinggi ada pada hortikultura sebesar 1,64 persen.

“Karena indeks yang diterima pertanian hortikultura ini mengalami kenaikan sebesar 2,24 persen ini lebih besar dari kenaikan untuk penambahan barang modal sebesar 0,59 persen,” terangnya.

Setianto mengatakan, bibit bawang daun menjadi komoditas yang dominan dalam menghambat kenaikan penambahan barang modal. Adapun untuk penurunan terdalam ada pada peternakan sebesar 1,10 persen.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman (dok: Kementan)

Mentan Blacklist 4 Perusahaan Pengedar Pupuk Palsu, Rugikan PetaniRp3,23 Triliun

Mentan menindak 4 perusahaan yang memproduksi pupuk palsu dan 23 perusahaan yang memproduksi pupuk di bawah standar komposisi pupuk

img_title
VIVA.co.id
26 November 2024