Sanksi Ekonomi AS-Uni Eropa ke Rusia Bikin Tenang Pasar Keuangan

Karyawati menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Reno Esnir

VIVA – Invasi yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina membuat semua mata uang di perdagangan hari ini menguat. Hal tersebut dikarenakan terdapat keseimbangan antara invasi Rusia ke Ukraina, dengan sanksi yang diberikan AS dan Uni Eropa.

Indonesia di Atas AS dan Rusia dalam Hal Ini

Analis sekaligus Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi menuturkan di hari kedua Rusia melakukan invasi ke Ukraina, di mana secara bersamaan AS, Uni Eropa, dan Inggris memberikan saksi ekonomi secara ketat.

“Tetapi di hari ini, pasar sudah tenang karena apa. Ada kemungkinan besar setelah AS, Inggris, dan Uni Eropa memberikan sanksi yang berat terhadap Rusia. Rusia dengan sendirinya akan menghentikan agresi,” ujar Ibrahim di Jakarta, Jumat, 25 Februari 2022.

China: Veto AS atas Rancangan Resolusi DK PBB untuk Gaza Tunjukkan Standar Ganda

Ia melanjutkan, Presiden Rusia Putin dalam pidatonya mengatakan kemungkinan besar hanya lima hari menguasai Ukraina. Dengan hal tersebut apabila dalam kurun waktu tersebut Ukraina belum dikuasai, dapat menyebabkan indeks luar mengalami penguatan kembali.

Kondisi mencekam kota di Ukraina yang diserang oleh militer Rusia

Photo :
  • Video ABC News
Badan Perdagangan dan Pembangunan AS Bangun Pusat Komando di IKN Nusantara, Ini Tujuannya

“Jadi kalau seandainya di hari ini penutupan pasar rupiah mengalami penguatan ya dampak dari melemahnya dolar,” terangnya.

Sementara itu, dia memperkirakan Senin depan rupiah akan fluktuasi. Dikarenakan kemungkinan besar di hari Sabtu dan minggu ini Rusia masih melanjutkan serangannya kepada Ukraina.

“Dan ini yang kita harus ingat juga bahwa penguatan mata uang rupiah kemudian euro, USD, kemudian poundsterling terhadap USD ini hanya bersifat sementara untuk saat ini,” ungkapnya.

Pendeportasian bule Rusia ke negaranya

Bule Rusia Dideportasi, Overstay hingga Tak Bayar Tagihan RS Rp 33 Juta di Bali

DP (41), warga negara Rusia yang tidak membayar biaya rumah sakit sebesar Rp 33 juta dan overstay 14 bulan.

img_title
VIVA.co.id
23 November 2024