Erick Thohir Angkat Dody Widodo Jadi Komut Surveyor Indonesia
- vivanews/Andry Daud
VIVA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, bersama PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) selaku pemegang saham, mengangkat Dody Widodo sebagai Komisaris Utama PT Surveyor Indonesia menggantikan Iman Pambagyo.
Dalam seremoni penyerahan Surat Keputusan (SK) tersebut, turut diangkat pula Djatmiko Bris Witjaksono, sebagai Komisaris PT Surveyor Indonesia.
Mewakili Erick Thohir, Asisten Deputi Bidang Industri Manufaktur Kementerian BUMN, Liliek Mayasari mengatakan, Dewan Komisaris berperan dalam membangun hubungan yang semakin solid.
"Dan mendorong peran Surveyor Indonesia sebagai penyedia jasa Testing, Inspection, Certification (TIC) dalam optimalisasi pemanfaatan sumber daya dalam negeri dan peningkatan ekonomi nasional," kata Liliek dalam keterangan tertulis, Jumat 25 Februari 2022.
Gedung Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
- vivanews/Andry Daud
Liliek menambahkan, hal tersebut sejalan dengan fungsi yang dijalankan Surveyor Indonesia, sebagai Verifikator Tingkat Komponen Dalam Negeri serta Lembaga Penjamin Halal.
"Yang merupakan bagian dari upaya bersama menguatkan eksistensi Indonesia di pasar global," ujarnya.
Dengan adanya perombakan tersebut, maka susunan Dewan Komisaris PT Surveyor Indonesia terbaru adalah sebagai berikut:
- Komisaris Utama: Dody Widodo
- Komisaris: Djatmiko Bris Witjaksono
- Komisaris: Wawan Sunarjo
- Komisaris: Ferry Andrianto
- Komisaris Independen: Paulus Prananto
Diketahui, Dody Widodo sebelumnya menjabat sebagai Komisaris PT Surveyor Indonesia sejak 2020, dan merupakan Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian.
Sedangkan, Djatmiko Bris Witjaksono yang menjabat sebagai komisaris baru dalam susunan Dewan Komisaris PT Surveyor Indonesia, merupakan Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan.
Setoran Dividen BUMN Sudah Capai Target 100 Persen, Ini 10 Perusahaan Penyumbang Terbesar
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencatat setoran dividen perusahaan pelat merah mencapai sebesar Rp85,5 triliun hingga awal November 2024.
