Perajin Tempe di Jakarta Barat Mulai Naikkan Harga
- VIVA/Andrew Tito
VIVA – Perajin tempe di Kembangan Jakarta Barat menaikkan harga produknya. Hal ini diputuskan lantaran harga kedelai yang melonjak naik dalam beberapa hari terakhir.
Sebelumnya para perajin juga melakukan mogok produksi pada 21-23 Februari karena harga kedelai yang tinggi.
Abdul Hakim salah seorang perajin tahu-tempe yang ada di kawasan Kembangan Jakarta Barat mengatakan, saat ini dia dengan para perajin lainnya tidak punya pilihan selain menaikkan harga jual tempe sebesar Rp500-Rp1.000.
Dijelaskan, untuk tempe berukuran kecil yang biasa ia jual Rp3.000, kini naik ke harga Rp3.500.
Sedangkan tempe dengan ukuran besar ia jual dengan harga Rp6.000 naik Rp1.000 dari harga jual sebelumnya.
“Per potong yang kecil bisa Rp500 rupiah kalau yang besar itu Rp1.000. Yang setara Rp3.000 naik Rp3.500 yang setara Rp5.000 naik Rp6.000,” ujar Hakim ditemui di kawasan Kembangan Jakarta Barat, Kamis, 24 Februari 2022.
Hakim menjelaskan, Harga kacang kedelai yang menjadi bahan pokok pembuatan tempe, hingga saat ini juga belum stabil dan masih melonjak tinggi.
“Rp12 ribu perkilo sebelumnya Rp10 ribu. Kemarin ada yang beli Rp11 ribu. Masih belum stabil,” ujarnya.
Hakim mewakili para perajin tempe lainnya berharap pemerintah menurunkan harga kedelai untuk produksi dalam negeri dan kembali menjadi penghasilan yang memadai bagi para perajin Tempe.
“Iya enggak usah muluk-muluk mau turun harga, yang penting stabil biar pengelolaan dagangan kita lebih gampang,” ujarnya.