Deretan Sanksi Ekonomi Negara Barat ke Rusia Usai Serang Ukraina

Presiden Rusia Vladimir Putin
Sumber :
  • Kremlin Rusia

VIVA – Sejumlah sanksi ekonomi baru dijatuhkan kepada Rusia oleh beberapa negara Barat, Jepang dan Australia. Sanksi baru itu diberikan karena Presiden Putin memerintahkan pasukannya masuk ke wilayah Ukraina Timur.

Pria Rusia yang Bakar Al-Quran Dihukum Tambahan 14 Tahun Penjara atas Tuduhan Pengkhianatan

Dilansir dari Al Jazeera, Kamis 24 Februari 2022, tak cuma itu ancaman sanksi lainnya juga telah disiapkan apabila pihak Moskow melanjutkan dan meluncurkan invasi pasukan tempurnya secara habis-habisan ke tetangganya.

Adapun sanksi Amerika Serikat, Uni Eropa, Inggris, Australia, Kanada dan Jepang yaitu menargetkan bank dan individu kaya, sementara Jerman akan setop proyek pipa gas besar dari Rusia.

Intelijen Jerman: Rusia Sedang Persiapkan Perang dengan NATO

Baca juga: Polisi Tolak Laporan Terhadap Menag Yaqut, Roy Suryo Lakukan Ini

Tindakan tersebut, disertai dengan reposisi pasukan tambahan AS ke negara-negara Baltik di sisi timur NATO yang berbatasan dengan Rusia, usai pasukan Rusia memasuki daerah-daerah yang dikuasai pemberontak di Ukraina timur.

AS Berniat Kirim Senjata Nuklir ke Ukraina, Rusia: Tindakan Gila

Selain itu, sanksi juga diberikan setelah Presiden Vladimir Putin mengatakan telah mengakui kemerdekaan Donetsk dan Wilayah separatis Luhansk yang bertentangan dengan tuntutan AS dan Eropa.

Tank-tank milik tentara Rusia di perbatasan Ukraina

Photo :
  • Dailymail (video)

Berikut adalah daftar sanksi yang dijatuhkan terhadap Rusia sejauh ini:

1. Amerika Serikat

Presiden Joe Biden menandatangani perintah eksekutif pada Senin lalu yang menetapkan setiap lembaga di sektor jasa keuangan Rusia menjadi target sanksi lebih lanjut. Dan ini sebagai tahap awal sanksi pada Rusia.

Di mana lebih dari 80 persen transaksi valuta asing harian Rusia dan setengah dari perdagangannya dilakukan dalam dolar AS.

Lalu, Washington memberikan sanksi kepada dua bank milik negara Rusia VEB dan Promsvyazbank. AS juga memblokirnya dari perdagangan utangnya di pasar AS dan Eropa. 

Kedua bank Rusia itu dianggap sangat dekat dengan Kremlin dan militer Rusia, dengan aset lebih dari US$80 miliar. 

2. Inggris Raya

Pada Selasa lalu, Inggris mengumumkan sanksi terhadap lima bank Rusia dan tiga miliarder Rusia: Gennady Timchenko, Boris Rotenberg dan Igor Rotenberg.

Keluarga Rotenberg adalah pemilik bersama SGM Group, yang membuat infrastruktur minyak dan gas. Timchenko adalah pemilik perusahaan investasi swasta Volga Group.

Sementara, bank-bank tersebut adalah Rossiya Bank, IS Bank, General Bank, Promsvyazbank dan Black Sea Bank. Inggris juga akan menghentikan Rusia dari menjual utang negara di London.

3. Jerman

Kanselir Jerman Olaf Scholz mengumumkan penghentian proses sertifikasi pipa gas Nord Stream 2 dari Rusia. Meskipun kesepakatan menguntungkan tetapi dikritik AS karena meningkatkan ketergantungan Eropa pada energi Rusia.

Proyek senilai US$11,6 miliar ini dimiliki oleh raksasa gas milik negara Rusia, Gazprom.

4. Ukraina

Parlemen Ukraina telah menyetujui pengenaan sanksi terhadap 351 orang Rusia, termasuk anggota parlemen yang mendukung pengakuan kemerdekaan wilayah yang dikuasai separatis dan penggunaan pasukan Rusia di Ukraina timur.

Sanksi membatasi hampir semua kemungkinan jenis kegiatan, khususnya larangan masuk ke Ukraina, melarang akses ke aset, modal, properti, lisensi untuk bisnis.

5. Uni Eropa

Uni Eropa dengan suara bulat mengumumkan pada sanksi awal yang ditujukan pada 351 politisi Rusia yang memilih untuk mengakui dua wilayah separatis di Ukraina, serta 27 pejabat dan lembaga Rusia dari sektor pertahanan dan perbankan.

Mereka juga berusaha membatasi akses Moskow ke pasar modal dan keuangan UE.

6. Jepang, Australia

Kedua negara mengumumkan pengenaan hukuman yang ketat terhadap individu yang terkait dengan agresi terhadap Ukraina.

Perdana Menteri Australia Scott Morrison menargetkan anggota Dewan Keamanan Rusia karena berperilaku seperti preman dan pengganggu.

Sanksi Jepang termasuk melarang penerbitan obligasi Rusia di Jepang dan membekukan aset individu Rusia tertentu serta membatasi perjalanan ke Jepang.

Donald Trump dan Vladimir Putin

Bersahabat Dekat dengan Trump, Putin Optimis Hubungan Rusia-AS Bakal Mencair

Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada Kamis, 28 November 2024, menyebut Presiden terpilih AS, Donald Trump sebagai ‘orang yang cerdas’ yang mampu memecahkan masalah.

img_title
VIVA.co.id
29 November 2024