Sri Mulyani: Subsidi Jadi Belanja APBN Terbesar pada Januari 2022

Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Sumber :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

VIVA – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, belanja negara untuk Januari 2022 yang sangat besar adalah subsidi bagi masyarakat. Dana APBN tersebut digunakan untuk melindungi masyarakat.

Pemerintah Siapkan Anggaran Subsidi Rp11,4 Triliun untuk Sektor Otomotif di 2025

Karenanya, Sri Mulyani pun menegaskan bahwa operasional APBN pada Januari 2022 ini memang sangat nyata dalam upaya melindungi masyarakat dari gejolak harga yang terjadi pada sejumlah aspek.

"Yaitu (melindungi masyarakat) dari kenaikan harga energi yang melonjak sangat tinggi," kata Sri Mulyani dalam telekonferensi di konferensi pers 'APBN KITA edisi Februari 2022', Selasa 22 Februari 2022.

Pemerintah Bakal Kehilangan Rp 40 Triliun Gegara Beri Insentif Redam Dampak PPN Naik Jadi 12 Persen

Baca juga: Pengeroyok Ketua DPP KNPI Haris Pertama Debt Collector, Ini Perannya

Menkeu menjelaskan, harga minyak yang meningkat tinggi menyebabkan subsidi energi menjadi lebih besar, di mana realisasi pembayaran subsidi terutama dilakukan untuk subsidi BBM dan elpiji 3 kilogram (Kg) yang dibayarkan kepada unit usahanya.

Dirut PLN: Penerima Subsidi Listrik Harus yang Betul-betul Membutuhkan

"Yakni sebesar Rp10,2 triliun, dibandingkan dengan Januari tahun 2021 yang hanya Rp2,3 triliun," ujarnya.

Karenanya, Sri Mulyani menegaskan bahwa dalam hal ini APBN memang menjadi garda atau sarana yang sangat luar biasa untuk melindungi masyarakat, meskipun hal itu menjadi beban yang cukup nyata bagi APBN itu sendiri.

Stok Persediaan Tabung Gas Elpiji Jelang Ramadan

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Sementara untuk subsidi non-energi, penyaluran untuk subsidi terutama untuk pupuk masih sama dari Januari 2021 ke tahun 2022. "Yaitu sebesar 0,7 juta ton," kata Sri Mulyani.

Kemudian, untuk subsidi kredit usaha rakyat (KUR), karena volume penyaluran kredit usaha rakyat meningkat maka belanja untuk subsidi bunga KUR pasti juga akan meningkat. Yaitu dari Rp0,35 triliun ke Rp0,58 triliun.

"Jadi kalau dilihat, mata anggaran subsidi ini semuanya langsung dinikmati oleh masyarakat, yaitu dalam bentuk stabilitas harga BBM dan elpiji, kemudian dari sisi pupuk, serta dari sisi KUR yang suku bunganya disubsidi," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya