Hewan Ternak di China Makan Kedelai, Produksi Tahu Tempe RI Bermasalah

Pekerja memproduksi tahu dari bahan baku kedelai di sentra produksi tahu di Kabupaten Batang, Jawa Tengah
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra

VIVA – Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi mengungkapkan, penyebab dari mahalnya harga kedelai di Indonesia belakangan ini. Karena RI masih ketergantungan impor dan suplai kedelai dari negara produsen bermasalah.

Dilema Produsen Mobil Listrik China: Laris tapi Merugi

Adapun pengimpor kedelai Indonesia saat ini sedang terkendala oleh keadaan cuaca yang tak menentu akibat dari La Nina di wilayah Amerika Selatan. Hal itu juga terjadi di Argentina dan Brazil.

“Kedelai ini masalahnya adalah masalah internasional, ada yang bisa kita bisa pasok dari Indonesia itu antara 15-25 persen. Jadi antara sampai 500 ribu sampai 700 ribu ton yang bisa di supply oleh nasional,” jelas Lutfi di Makassar, Kamis, 17 Februari 2022.

China: Veto AS atas Rancangan Resolusi DK PBB untuk Gaza Tunjukkan Standar Ganda

Sementara itu, untuk sisa dari kebutuhan kedelai dalam negeri sebesar 3,6 juta ton harus melalui impor. Dengan terkendala cuaca tersebutlah yang menjadi salah satu penyebab harga kedelai internasional menjadi naik.

Lutfi mengatakan, selain pasokan terganggu juga terjadi restrukturisasi industri peternakan di China. Di mana industri peternakan di China mengharuskan hewan ternaknya memakan kedelai.

Brutal! Pengendara Mobil SUV Ini Tabrak Anak SD dan Orang Tua di China

Mendag M Lutfi.

Photo :
  • Antara.

“Jadi harga kedelai itu sudah naik dari US$12 dolar segantang menjadi US$18 dolar segantang. Nah sekarang kita sedang dalam proses akhir finalisasi untuk bagaimana bisa mengendalikan, bisa memitigasi daripada permasalahan kenaikan harga kedelai ini,” imbuhnya.

Dia berharap, pada kesempatan pertama minggu depan, Kemendag memiliki beberapa opsi untuk menanggung permasalahan yang terjadi akibat dari tingginya harga kedelai.

Seperti diketahui, kedelai adalah bahan baku salah satu pangan favorit di Indonesia yaitu Tempe tahu. Akibat mahalnya harga kedelai, produksi kedua makanan itu pun terganggu.

Dampaknya, pelaku usaha tempe tahu ada yang menggurangi produksi, menaikkan harga dan mengecilkan ukuran. Opsi terburuk adalah menghentikan produksi sementara.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya