Bos BI Paparkan Enam Agenda Finance Track G20, Ini Rinciannya
- Youtube Bank Indonesia
VIVA – Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, memaparkan enam agenda dalam finance track atau jalur keuangan pada pertemuan G20 pada tahun ini.
Agenda pertama yakni perihal bagaimana perumusan normalisasi kebijakan dari negara-negara maju bisa dilakukan secara bersama-sama, sehingga negara-negara berkembang bisa memiliki persiapan untuk mengatasinya.
"Maka diperlukan adanya normalisasi dari kebijakan-kebijakan, yang terkalibrasi dengan baik beserta rencana dan komunikasi yang baik pula," kata Perry dalam telekonferensi di acara 'Seminar on Strategic Issues in G20: Exit Strategy & Scarring Effect' pada Kamis 17 Februari 2022.
Baca juga:Â Singgung Rusia-Ukraina, Jokowi: Sekarang Bukan Saatnya Rivalitas
Agenda kedua, Perry menjelaskan soal bagaimana reformasi struktural perlu diperkuat, untuk mengatasi dampak scarring effect akibat pandemi COVID-19 terhadap korporasi.
"Sehingga, diharapkan nantinya para korporasi itu juga bisa kembali pada pertumbuhan ekonomi jangka panjang," ujarnya.
Untuk agenda ketiga, Perry menekankan soal kerja sama dalam cross-border payment system atau sistem pembayaran lintas batas. Hal itu termasuk soal pengembangan central bank digital currency, atau mata uang digital bank sentral.
"Lalu agenda yang keempat adalah soal bagaimana mendorong green economy and finance, atau pembiayaan ekonomi dan keuangan hijau," kata Perry.
Kemudian, di agenda kelima adalah bagaimana kita bisa memperkuat inklusi ekonomi dan keuangan, khususnya untuk SME (small medium enterprise) atau sektor UMKM, kaum perempuan, dan kaum muda.
"Dan pada agenda keenam, adalah soal bagaimana koordinasi kerja sama dalam sistem perpajakan internasional," ujarnya.