Kemenkeu: 95 Persen Debitur Kredit Ultra Mikro Adalah Perempuan
- M Yudha P/VIVA.co.id
VIVA – Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan, Hadiyanto mengatakan, dalam lima tahun terakhir pembiayaan Ultra Mikro (UMi) telah mampu memberikan kontribusi yang positif bagi pelaku usaha ultra mikro. Khususnya yang memiliki keterbatasan akses permodalan.
"Pembiayaan UMi hingga saat ini telah menjangkau sekitar 5,5 juta debitur, yang sebagian besarnya atau sekitar 95 persen adalah perempuan," kata Hadiyanto dalam telekonferensi di acara 'Seminar Digitalisasi UMKM Perempuan untuk Mendorong Pemulihan Ekonomi', Kamis, 17 Februari 2022.
Hadiyanto menambahkan, hal ini membuktikan bahwa pembiayaan UMi merupakan program inklusif, yang sekaligus juga responsif gender. "Kita semua berkomitmen untuk mendorong agar semua penerima pembiayaan UMi semakin berkembang dan berkelanjutan. Salah satu cara yang bisa dilakukan diantaranya adalah melalui pemanfaatan teknologi digital," ujarnya.
Dia menjelaskan, hal ini sejalan dengan pesan Presiden Jokowi pada side event KTT G20 di Roma beberapa waktu lalu. Yang menyatakan bahwa negara-negara G20 harus terus mendorong penguatan peran UMKM dan perempuan melalui sejumlah aksi nyata.
Salah satunya adalah melalui peran digitalisasi, yang merupakan 'key enabler' bagi UMKM untuk dapat semakin berdaya saing. Apalagi, pandemi COVID-19 telah mendorong tatanan kehidupan untuk bergerak ke arah digitalisasi, tak terkecuali pada sektor UMKM.
"Di masa pandemi ini terdapat sekitar 8,4 juta UMKM Indonesia yang telah masuk dalam ekosistem digital, termasuk di dalamnya UMKM perempuan," kata Hadiyanto.
Selain itu, lanjut Hadiyanto, proyeksi Google dan Temasek menyatakan bahwa ekonomi digital Indonesia bakal menjadi yang terbesar di Asia Tenggara. Dengan nilai transaksi mencapai Rp1.286 triliun di tahun 2025 mendatang, bisa benar-benar akan terwujud.
Karenanya, Hadiyanto memastikan bahwa Dirjen Perbendaharaan Kemenkeu akan terus mendukung inisiatif yang telah dilakukan oleh Pusat Investasi Pemerintah (PIP). Khususnya, dalam mendukung digitalisasi UMKM berupa piloting dan implementasi penggunaan uang elektronik dalam penyaluran pembiayaan UMi yang telah dilaksanakan sejak tahun 2020.
"Tahun ini saya berharap agar implementasi penggunaan uang elektronik ini dapat lebih masif lagi dilakukan, dan dengan jangkauan yang juga semakin luas," ujarnya.