Aktivitas Perekonomian di Kota Bandung Dilonggarkan
- VIVA/ Adi Suparman
VIVA – Kota Bandung akan menaikkan relaksasi atau pembukaan pembatasan kegiatan ekonomi, dari sebelumny hanya 25 persen menjadi 50 persen. Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bandung, Yana Mulyana menyampaikan, keputusan ini akan diatur dalam Peraturan Wali Kota (Perwal) terbaru.Â
"Dalam waktu dekat, kita akan terbitkan perwal baru sebagai turunan dari Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 10 tahun 2022. Relaksasi ini bukan berarti kita sudah bisa bebas pergi ke manapun. Tetap ada pembatasan 50 persen," ungkap Yana dalam keterangannya, Kamis 17 Februari 2022.
Yana menilai, pengawasan protokol kesehatan (prokes) pada pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) juga akan tetap dilakukan. Meski sudah ditemukan 47 kasus siswa positif COVID-19 di lingkungan sekolah, tapi PTMT tetap akan berjalan sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri.Â
"Sejauh ini kasus positifnya ada 1,77 persen. Jadi PTMT masih bisa berjalan. Namun, kita juga memberikan ruang untuk orangtua memilih pembelajaran jarak jauh (PJJ) jika memang keberatan kalau anaknya PTMT," jelasnya.Â
Memaksimalkan Vaksinasi
Relaksasi pembatasan kegiatan ini, imbuh Yana, perlu dibarengi dengan memaksimalkan proses vaksinasi dan disiplin protokol kesehatan (prokes). "Sesuai dengan arahan Presiden Indonesia, kita akan mengutamakan dua hal ini, yaitu peningkatan vaksinasi dan disiplin prokes," ujarnya.
"Rencananya kami juga akan berkeliling Kota Bandung untuk membagikan masker dan mengingatkan masyarakat tentang disiplin prokes minimal pakai masker," tambah Yana.Â
Ketua Harian Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 Kota Bandung, Asep Gufron menambahkan, jangkauan vaksinasi ditengah upaya peningakatan relaksasi ekonomi terus meningkat.Â
"Vaksinasi terus ada penambahan. Untuk dosis 1, kita sudah mencapai 111,98 persen. Lalu dosis 2 sudah 98,28 persen. Sedangkan dosis 3 mencapai 9,63 persen," katanya.
Untuk menekan angka kasus COVID-19, Asep menambahkan Pemkot Bandung memberlakukan beberapa kebijakan. Seperti penerapan ganjil genap di lima gerbang tol Kota Bandung, dan penutupan jalan di akhir pekan. Â
"Hasilnya, ada 2.572 kendaraan yang diputarbalikkan di lima gerbang tol saat penerapan ini berlangsung," katanya.