Kontraktor Sirkuit Mandalika Bantah Material Lokal Tak Sesuai Spek

Sirkuit Mandalika
Sumber :

VIVA – PT PP Persero Tbk (PTPP) selaku Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pelaksana proyek Pertamina Mandalika International Street Circuit atau Sirkuit Mandalika merespon keluhan sejumlah pembalap MotoGP usai menggelar tes pramusim di Mandalika. 

Ini yang akan Dilakukan Anggota DPR Setelah Juara Balap Porsche di Mandalika

Para pembalap umumnya mengeluhkan terkait permukaan lintasan balap hingga batu kerikil berhamburan dan terpental mengenai tubuh. Kondisi ini dikeluhkan karena membahayakan para pembalap.

Dalam waktu dekat ini, PTPP selaku kontraktor akan melaksanakan pengaspalan ulang lintasan sirkuit atas rekomendasi federasi balap motor internasional FIM. Semua tim pekerja akan bekerja secara penuh, pun dengan perlengkapan alat berat dan material bangunan sudah menuju Lombok.

Segini Kecepatan Maksimal Yamaha NMAX Turbo di Sirkuit Mandalika

"Per 15 Februari kemarin, equipment sudah sudah bergerak dari Jakarta memakai pengawalan khusus agar cepat sampai Lombok, material batu pecah dari Palu kalau tidak ada halangan besok berangkat," kata Dirut PTPP Persero, Novel Arsyad dalam konferensi pers daring di Jakarta, Rabu, 16 Februari 2022. 

Novel mengharapkan seluruh perlengkapan dan material yang diperlukan sudah tiba di Lombok pekan ini, sehingga proses pengaspalan ulang sirkuit bisa dikerjakan mulai awal pekan depan.
 
Sementara untuk teknis pekerjaan, Novel menerangkan tidak semua lintasan akan diaspal ulang, hanya sebagian saja yang dilakukan perbaikan merujuk pada rekomendasi FIM. Pihaknya tidak sekedar mengaspal ulang bagian yang bermasalah tapi mengganti aspal lama dengan yang baru.

Pertarungan Gengsi Aldi Satya Mahendra di Yamaha Sunday Race Mandalika

"Yang kita lakukan tidak tanggung-tanggung, kita kupas aspal teratas 4 cm dan langsung kita bersihkan, dan kita lakukan pengaspalan di beberapa tempat tidak semua tempat, sesuai pesetujuan FIM, kita akan lakukan yang terbaik," paparnya

Novel menambahkan pekerjaan aspal ulang sirkuit Mandalika ini dikerjakan oleh tim profesional bekerjasama dengan konsultan terbaik sebagaimana rekomendasi FIM dan Dorna Sport, agar dapat menyelesaikan perbaikan tepat waktu.

Disamping itu, material yang digunakan – termasuk grave atau batu kerikil yang digunakan untuk pengaspalan berasal dari Palu, Sulawesi Tengah. Menurut Novel, batu kerikil dari Palu ini adalah yang terbaik, sudah sesuai spesifikasi dan dilakukan pengecekan-pengetesan FIM maupun Dorna.  

"Batu pecah yang kami gunakan diambil dari Palu, sudah disetujui FIM. Kita sudah siapkan materialnya, sudah approve by FIM, kami tidak akan merubah spesifikasi sehingga ini cukup memberikan masukan ke media, semua on speck, kelas kita sebagai kontraktor yang besar ingin memberikan yang terbaik," ujarnya

Tak Sesuai Rekomendasi

Sebelumnya, The Race, menurut sumber yang mereka temui di paddock, mengungkap masalah pada lintasan sirkuit Mandalika seperti yang dikeluhakan oleh para pembalap, sehingga muncul pertimbangan untuk melapis ulang. 

Sumber tersebut menduga tipe kerikil yang dipakai dalam proses konstruksi dimana campuran asli yang dipilih oleh konsultan luar tidak digunakan dan digantikan dengan kerikil lokal. 

Dengan bitumen dalam aspal yang tidak mengikat secara sempurna, sehingga membuat kekuatan motor yang mencapai 220 kilometer per jam, menyedot kerikil dan membuatnya terpental ke belakang. Masalah ini tidak muncul pada perhelatan WSBK pada November 2021 lalu, sebab kondisinya memang berbeda. 

Motor yang dipakai untuk ajang tersebut diketahui memiliki spesifikasi kekuatan lebih rendah, serta cengkraman ban berbeda, ditambah kondisi hujan kala itu membuat temperatur trek menurun.
 
Sementara pihak Dorna Sports menyebut sebagian lintasan Sirkuit Mandalika akan diaspal ulang menyusul evaluasi dari federasi balap sepeda motor internasional FIM pasca tes ofisial MotoGP di trek Lombok tersebut akhir pekan lalu. 

Tes pramusim MotoGP di Sirkuit Mandalika membawa MotoGP kembali ke Indonesia untuk pertama kalinya setelah absen 25 tahun. 

Tes selama tiga hari itu menjadi bagian penting bagi tim dan pebalap dalam mengembangkan tunggangan mereka dan memperoleh pengalaman di sirkuit baru itu sebelum menjalani Grand Prix Indonesia pada Maret nanti. 

Para pebalap dan tim menyukai layout dan desain sirkuit sepanjang 4,3km tersebut, serta standard keamanan, termasuk area runoff, gravel yang sangat lebar. Akan tetapi, mereka juga mengeluhkan kondisi trek yang kotor, berdebu dan bahkan banyaknya batu-batu kecil di lintasan. 

"FIM, yang mengawasi homologasi trek, telah berkomunikasi dengan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) soal perbaikan yang diperlukan, yang akan dilaksanakan hingga minimal tujuh hari sebelum Pertamina Grand Prix of Indonesia," demikian pernyataan resmi Dorna, Selasa 15 Februari 2022. 

ITDC selaku pengembang dan pemilik sirkuit telah sepakat dengan penilaian dan permintaan dari FIM. "Seluruh pihak telah bereaksi dengan cepat dan pengerjaan menuju pembenahan tersebut telah mulai dilaksanakan, termasuk pelapisan ulang sebagian dari trek.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya