Menteri PPPA: 46 Persen Perempuan Pelaku UMKM Sulit Bayar Utang

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga.
Sumber :
  • Antara

VIVA – Hampir setengah dari UMKM yang dimiliki oleh perempuan di Indonesia mengalami kesulitan dalam membayar tagihan dan utang. Hal itu diungkapkan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga.

Mayjen TNI Ariyo Windutomo Dilantik Sebagai Kasetpres Gantikan Heru Budi

"Setengah atau 46 persen melaporkan bahwa mereka kesulitan membayar tagihan dan utang," kata Bintang dalam acara W20 Indonesia Policy Dialogue dengan tema "Freedom from Discrimination: Historical Journey from Japan to Indonesia" di Likupang, Minahasa Utara, Sulawesi Utara seperti dilansir Antara, Selasa, 15 Februari 2022.

Ilustrasi Bisnis UMKM.

Photo :
  • vstory
Private Placement Berhasil, BNBR Rampungkan Seluruh Proses Restrukturisasi Utang

Padahal, Ia melanjutkan, perempuan memiliki peran besar dalam pertumbuhan dan pembangunan ekonomi di Indonesia. Sebab, lebih dari 50 persen UMKM di Indonesia dimiliki oleh perempuan.

"Mereka memiliki dan menjalankan lebih dari 50 persen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di seluruh negeri," katanya.

Menteri Maman: Utang 70.000 UMKM Siap Dihapus

Namun pandemi COVID-19 telah membuat dua per tiga dari UMKM tersebut mengalami penurunan pendapatan.

Bintang mengatakan hal ini diperparah dengan meningkatnya stres di kalangan masyarakat akibat bencana sosial ekonomi sebagai dampak pandemi yang pada akhirnya meningkatkan angka kekerasan berbasis gender dan kekerasan terhadap perempuan.

"Secara global sekitar satu dari tiga perempuan di seluruh dunia telah menjadi sasaran kekerasan terhadap perempuan," katanya.

Isu Perempuan Akan Dibahas dalam Diskusi G20

Oleh karena itu, Menteri PPPA mendorong isu-isu perempuan untuk aktif dibahas dalam diskusi-diskusi di G20. "Perempuan perlu menjadi info aktif dalam proses G20 dan isu-isu perempuan harus tertanam kuat dalam agenda G20," pesannya.

Menteri Bintang berharap komunitas G20 untuk lebih tangguh dan mengambil pembelajaran dari situasi yang terjadi saat ini. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya