Bos BI Pastikan Infrastruktur Sistem Pembayaran RI Saling Terkoneksi
- Zoom meeting
VIVA – Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, memaatikan bahwa BI telah memfokuskan diri dalam membangun langkah menuju digitalisasi infrastruktur sistem pembayaran.
Dia menambahkan, hal itu seiring dengan upaya reformasi pada sistem pembayaran di Indonesia, sekaligus pembentukan infrastruktur sistem pembayaran tersebut agar bisa terintegrasi secara menyeluruh.
"Reformasi (sistem pembayaran), tetapi tidak hanya reformasi. Infrastruktur sistem pembayaran kita juga didorong menjadi tiga 'I', yakni interoperabilitas, integrasi, serta interoperasi," kata Perry dalam telekonferensi di acara 'Casual Talks On Digital Payment Innovation of Banking', Senin 14 Februari 2022.
Baca juga:Â IHSG Dibuka Melemah Awal Pekan, Cek Rekomendasi Saham Pilihan Ini
"Hal-hal itulah yang sebenarnya kita lakukan, membangun interkoneksi, interoperabilitas, dan tentu saja kita perlu memastikan bahwa semuanya berjalan dengan baik," ujarnya.
Selain itu, Perry juga menjelaskan bahwa sejak 29 Agustus 2021 lalu, Bank Sentral juga telah meluncurkan QR Indonesia Standard (QRIS), sebagai satu standar sistem untuk Indonesia.
"Di mana tahun lalu (total jumlah pengguna QRIS mencapai) 12 juta, dan hari ini kita jalan bersama-sama untuk mencari tambahan 15 juta pengguna QRIS," kata Perry.
Kemudian, di bidang infrastruktur sistem pembayaran, Perry memastikan BI telah membangun Standar Nasional Open API (SNAP), yang merupakan Standar Open API Pembayaran untuk memperkuat interlink perbankan dan fintech.
"(Dimana SNAP itu) sebagai satu bahasa untuk semua layanan sistem pembayaran, dan pada Desember 2021 lalu, kami juga sudah meluncurkan BI Fast Payment," ujar Perry.
"Terima kasih untuk semua asosiasi yang telah berpartisipasi untuk berjalan bersama kami dalam membangun sistem pembayaran ini, satu bahasa untuk semua layanan pembayaran, jadi terintegrasi," ujarnya.