AP II Targetkan 20 Bandaranya Pakai PLTS di 2025

Kondisi antrean tes rapid antigen di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) Tangerang.
Sumber :
  • VIVA/Sherly

VIVA – PT Angkasa Pura II (AP II) menargetkan pada 2025, 20 bandara yang berada di bawah pengelolaannya sudah menggunakan energi bersumber dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

Viral Parkir Mobil di Bandara Rp1,2 Juta, Warganet: Enggak Usah Kaget

President Director AP II, Muhammad Awaluddin menjelaskan, penggunaan energi baru terbarukan (EBT) di bandara sejalan dengan kesepakatan antara Airport Council International (ACI). Begitu juga dengan seluruh operator bandara di dunia, untuk mendukung program global Net Zero Carbon Emission 2050.

"Bandara menyumbang sekitar 2 persen emisi karbon dari total pangsa global, sehingga untuk mengurangi emisi karbon tersebut operator bandara harus berkomitmen menggunakan energi baru terbarukan hampir di seluruh aspek operasional dan pelayanan," kata Awaluddin dalam keterangan tertulis, Minggu 13 Februari 2022.

Bea Cukai Soetta Musnahkan 289 Handphone Sitaan, Ada iPhone 16

Awaluddin menambahkan, pemanfaatan EBT di lingkungan AP II mendukung implementasi teknologi dalam mewujudkan smart airport. Dengan demikian bisa meningkatkan daya saing (competitiveness) bandara-bandara AP II di era Industry 4.0. 

Bandara Soekarno-Hatta

Photo :
  • Angkasa Pura II
Jelang Nataru, Pemerintah Turunkan Harga Tiket Pesawat 10% di Semua Bandara

Apalagi, kata dia, AP II juga telah memiliki masterplan pengembangan Eco Airport periode 2021-2030. Hal ini akan mendukung visi perusahaan menjadi Smart & Connected Airport

"Pemanfaatan EBT di bandara AP II akan menggunakan teknologi-teknologi baru, yang bisa diintegrasikan dengan teknologi eksisting," ujarnya.

Adapun di dalam masterplan Eco Airport 2021-2030, lanjut Awaluddin, AP II fokus pada pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebagai energi baru terbarukan.

Sementara, pada fase pertama yakni di 2021, sudah diimplementasikan pemanfaatan EBT yakni PLTS yang dipasang di atap bangunan di sejumlah gedung di Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Kualanamu, dan Bandara Banyuwangi dengan kapasitas 1,83 MWp (megawatt peak).

"Kemudian pada fase kedua, yakni 2022 ini, direncanakan penggunaan PLTS Atap mencapai EBT 3,78 MWp, serta selanjutnya fase ketiga yakni di 2023-2025 rencananya pemanfaatan PLTS di atas tanah (ground mounted) berkapasitas 18,69 MWp dan PLTS terapung (floating) berkapasitas 1,8 MWp," jelasnya.

"Pada 2025, ditargetkan seluruh 20 bandara AP II telah memiliki PLTS dengan kapasitas 26,34 MWp," ujarnya.


 

Ilustrasi bandara.

MRO Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Siap Beroperasi

Peresmian fasilitas MRO tersebut mengawali milestone KSO APP-FLT untuk mendukung peningkatan pelayanan bandara dan industri aviasi.

img_title
VIVA.co.id
30 November 2024