Swalayan Ini Rugi Rp500 Juta Gegara Turis Positif COVID-19 ke Malang

Toko Lai Lai.
Sumber :
  • Lucky Aditya/VIVA.

VIVA – Imbas dari postingan seorang wisatawan lola yang positif COVID-19 yang berkunjung ke Swalayan Lai Lai di Jalan Semeru Kota Malang, pengelola mengaku merugi sekira Rp500 juta. Sekitar puluhan pelaku UMKM Malang yang menggantungkan produk mereka di tempat ini mengaku sangat dirugikan karena berimbas pada dagangan mereka.

Bus Pariwisata Tak Layak Jalan Ingin ke Puncak Bogor Diputar Balik, Ratusan Wisatawan Diturunkan

Seperti diketahui pelancong asal Samarinda, Kaltim yakni Reza Fahd Adrian pamer berlibur ke Malang bersama keluarga dalam kondisi positif COVID-19 dan mengunggahnya di akun media sosial miliknya. 

Salah satu lokasi yang dia kunjungi adalah Swalayan Lai Lai. Aksi nekat Reza ini tidak hanya membuat geram netizen dan warga Kota Malang tetapi juga pelaku UMKM sebagai suplier makanan di swalayan ini.

Viral! Rombongan Presiden Prabowo Kasih Jalan Ambulans, Jadi Contoh Kesadaran Aturan Prioritas

"Kami buat somasi terbuka kepada yang memviralkan (Reza). Karena dia menyatakan positif COVID-19 berkeliaran di Kota Malang, dan yang di foto (upload) pas toko klien saya (Lai Lai). Sehingga menyebabkan respon dari pihak Pemkot Malang hingga ditutupnya toko Lai Lai," ujar Toha, Kuasa Hukum Merri, pengelola Swalayan Lai Lai, di Malang dikutip Minggu, 13 Februari 2022.

"Total kerugian kurang lebih sekitar Rp500 juta dikarenakan banyak kue basah yang basi dan buah yang tidak bisa dijual," tegasnya.

Polisi Tangkap 2 Maling Motor yang Seret Korbannya di Cilincing, Pelaku Positif Narkoba

Pengelola Toko Lai Lai dan pelaku UMKM.

Photo :
  • Lucky Aditya/VIVA.

Toha mengatakan, bahwa Reza diberi waktu 3 hari untuk meminta maaf dan mengklarifikasi terkait postingannya yang viral. Jika tidak dilakukan pihaknya akan menempuh jalur hukum. Sebab dampak dari postingan viral ini Toko Lai Lai harus ditutup oleh Pemkot Malang.

"Dikarenakan disitu ada kerugian yang berdampak besar kepada klien kami beserta UMKM yang tergabung dengan toko Lai Lai. Tutupnya toko Lai Lai kemarin banyak kue kue siap saji menjadi basi, buah buah banyak yang mengkerut sehingga tidak segar lagi," ujar Toha.

Toha memastikan pascatemuan ini seluruh karyawan diswab antigen massal oleh pengelola. Hasil paling akhir semua karyawan dinyatakan negatif dari COVID-19 sehingga toko kembali buka. Mereka meminta pengunjung untuk tidak takut karena protokol kesehatan diterapkan dengan baik. Termasuk sterilisasi area dengan semprotan desinfektan.

"Saat ini kami sungguh menyesali perbuatan dari saudara yang telah memviralkan, di mana dia sakit tapi jalan-jalan kemana-mana. Itu membuat kami rasanya sakit, kok dia semena-mena seenaknya sendiri, rasanya dia itu tidak mikir kalau kami ini membutuhkan Lai Lai. Ini yang akhirnya ditutup dan disegel karena perbuatannya dia," kata salah satu pelaku UMKM, Gratsia Apriani yang merupakan. penjual nasi bakar.

Sebelumnya, Reza Fahd Adrian meminta maaf atas postinganya yang viral karena jalan-jalan ke Malang padahal keluarganya ada yang positif COVID-19. Permohonan maaf itu ia sampaikan di akun Instagramnya @luckyreza.

"Klarifikasi di komentar, Mohon Ampun Lahir Batin," tulis Reza Fahd Adrian pada caption unggahan permohonan maafnya, Selasa, 8 Februari 2022 kemarin.

Dalam unggahan permintaan maaafnya, ia menuliskan kronologi keberangkatannya dari rumah Samarinda, Jakarta, Yogyakarta, Malang hingga Bali yang tidak jadi.

"Di sini saya Reza Fahd Adrian dan keluarga memohon maaf sebesar-besarnya kepada semua masyarakat Indonesia dan khususnya masyarakat Kota Batu dan Malang dengan viralnya postingan saya tertanggal 27 Januari 2022 dan viral tanggal 6 Februari 2022,” tulis Reza.

Ia pun menceritakan awal tujuan perjalanannya untuk berobat ke Yogyakarta karena menderita tumor payudara. Melihat waktu senggang dan tidak ramai orang, ia dan keluarga sekalian merencanakan jalan-jalan.

Sebelum berangkat, Reza dan keluarga sudah melakukan swab antigen dan tes PCR. Hasilnya semua negatif. Istri dan anaknya berangkat ke Jakarta tanggal 16 Januari 2022, sedangkan Reza menyusul tanggal 19 Januari 2022.

Kemudian mereka melalui perjalanan darat menuju Yogyakarta. Sampai di Yogyakarta mereka menyempatkan diri jalan-jalan di sana.

Pada 22 Januari 2022, Reza dan keluarga mulai merasakan tenggorokan gatal, tapi tetap melanjutkan perjalanan ke Malang dan menginap di Kota Batu. Di sini mereka keliling wisata Kota Batu.

Kemudian mereka ingin melanjutkan perjalanan ke Bali melalui penyeberangan Banyuwangi-Gilamanuk. Mereka pun melakukan swab antigen. Hasilnya negatif buat Reza dan positif bagi istrinya.

Mereka batal ke Bali, tapi kembali melanjutkan jalan-jalanya ke Batu dan Malang, Jawa Timur.  Pada 27 Januari 2022, mereka mampir ke toko oleh-oleh di Malang.

Setelah itu, mereka  kembali ke Jakarta dan Cilegon. Pada 28 Januari 2022, mereka kembali melakukan swab antigen dan PCR. Hasilnya Reza dan anak putranya negatif, sedangkan istri dan anak putrinya positif.

Akhirnya mereka melakukan karantina mandiri di rumah mertuanya. Hingga pulang ke Samarinda tanggal 1 Februari 2022 dengan hasil swab antigen negatif.

"Begitu sampai di Samarinda, kami berinisiatif untuk PCR ulang pada 2 Februari 2022 sebagai syarat masuk kerja dan anak sekolah dengan hasil negatif COVID-19," ujar Reza Fahd Andrian dalam surat permohonan maafnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya