HUT ke-80 Bakrie Group, Dana CSR yang Dikeluarkan Capai Rp3,5 Triliun
- BNBR
VIVA – Dana Corporate Social Responsibility (CSR) dan filantropi yang dikeluarkan Bakrie Group sampai tahun 2021 mencapai Rp3,5 triliun. Hal itu diungkapkan Direktur Utama & CEO PT Bakrie & Brothers, Anindya Novyan Bakrie saat memperingati Ulang Tahun ke-80 Kelompok Usaha Bakrie secara virtual pada Kamis, 10 Februari 2022.
Menurut dia, Bakrie Group memiliki 9 kelompok bidang kegiatan sosial, yaitu pendidikan (Cerdas untuk Negeri), kesehatan (Sehat untuk Negeri), ekonomi (Kemitraan untuk Negeri), sosial-keagamaan (Peduli untuk Negeri), lingkungan (Hijau untuk Negeri), seni-budaya (Budaya untuk Negeri), olahraga (Olahraga untuk Negeri), bantuan kebencanaan (Tanggap untuk Negeri) dan infrastruktur (Infrastruktur untuk Negeri).
"Melalui program sosial dalam 9 bidang tersebut, Kelompok Bakrie telah berkontribusi dalam pencapaian tujuh belas goals SDG’s 2030. Sampai tahun 2021, secara keseluruhan Bakrie Group sudah mengeluarkan dana CSR dan filantropi lebih dari Rp3,5 triliun, dengan total penerima manfaat lebih dari 5,1 juta orang di berbagai wilayah Indonesia," kata Anindya.
Di bidang pendidikan, kata dia, selain pembangunan dan pemeliharaan fasilitas pendidikan, Kelompok Bakrie telah memberikan beasiswa kepada lebih dari 35.833 pelajar dan mahasiswa. Menyiapkan generasi penerus bangsa dengan mencetak lebih dari 7.000 Sarjana dan Pasca Sarjana di Universitas Bakrie, termasuk memberikan beasiswa kepada lebih dari 1.700 mahasiswa pasca sarjana melalui Bakrie Center Foundation.
Di bidang kesehatan, Anin menjelaskan, sampai saat ini lebih dari 100 ribu penerima manfaat yang secara rutin mendapatkan layanan kesehatan masyarakat dari 125 unit lembaga kesehatan yang menjadi binaan perusahaan-perusahaan di Kelompok Bakrie, baik berupa rumah sakit, Puskesmas dan Posyandu.
"Selama pandemi COVID-19, Bakrie Group telah berkontribusi dalam penanganan COVID-19 dengan menyalurkan lebih dari Rp25 miliar dan memfasilitasi pelaksanaan program vaksinasi untuk karyawan serta masyarakat umum," ujar Ketua Dewan Pertimbangan KADIN Indonesia itu.
Di Bidang ekonomi, Anindya mengatakan, keberadaan Bakrie Group telah memberikan kontribusi berupa penyerapan tenaga kerja lokal di luar vendor atau suppliers lebih dari 6.000 orang. Selain itu, kontribusi kelompok Bakrie dalam hal pembinaan kepada lebih dari 1.127 UMKM dan 200 vendors.
"Kelompok Bakrie juga aktif dalam memberikan pendidikan dan pelatihan kewirausahaan lebih kepada 1.818 penerima manfaat di luar penyediaan fasilitas magang oleh banyak perusahaan di kelompok Bakrie," jelas dia.
Selanjutnya, Anindya mengatakan bidang sosial-keagamaan juga kelompok Bakrie telah menjalin hubungan baik dengan masyarakat di sekitar perusahaan, khususnya mendukung kegiatan-kegiatan sosial-keagamaan seperti pemberian sembako dan santunan, kepedulian kepada kaum difabel, dukungan kepada para jompo, aktiivitas kepemudaan, seni budaya dan olahraga serta aktivitas keagamaan.
"Perusahaan-perusahaan di Kelompok Bakrie telah memberikan perhatian kepada kearifan lokal, baik dalam bentuk pelestarian cagar budaya maupun seni tradisional," katanya.
Sedangkan, di Bidang olahraga, kata Anindya, Kelompok Bakrie telah mendukung berbagai cabang olah raga nasional, termasuk pembinaan lebih dari 37 klub olahraga, diantaranya sepak bola, tenis, basket, bulu tangkis, renang dan atletik, serta berkontribusi dalam membangun lebih dari 15 sarana olahraga.
Tak hanya itu, di bidang lingkungan, Anindya menambahkan Kelompok Bakrie telah mengeluarkan biaya lingkungan hidup (environmental cost) lebih dari sebesar Rp5,6 triliun dengan dampak kepada pengurangan emisi Carbon lebih dari 2,7 ton (equivalen CO2) dan efesiensi energi lebih dari 9,36 Juta Gigajoule.
"Kelompok Bakrie juga telah berkontribusi dalam pembangunan sarana air bersih dan MCK lebih kepada sebanyak 362 unit yang digunakan oleh lebih dari 75,000 penerima manfaat," katanya lagi.
Dalam membantu dampak dari bencana alam di Indonesia, Anindya mengatakan Kelompok Bakrie melalui Bakrie Tanggap telah mengkoordinasikan kepeduliannya dimulai dengan pembentukan tim rescue (tanggap bencana) yang dibutuhkan di fase darurat bencana. Bakrie Group telah mengeluarkan lebih dari Rp55 miliar untuk pembangunan infrastruktur kebencanaan dalam bentuk pembangunan Masjid, jembatan, MCK, perumahan, sekolah, puskesmas, jembatan dan jalan.
Terakhir, Anindya mengatakan Kelompok Bakrie telah mengeluarkan dana sekitar Rp115 miliar untuk kegiatan pembangunan infrastruktur. Seperti pembangunan kembali berbagai fasilitas umum dan fasilitas sosial pascabencana; pembangunan fasilitas pendidikan lebih dari 39 unit; fasilitas kesehatan: 49 unit; sarana ibadah: 225 unit; pembangunan Rumah Tinggal Layak Huni (Rutilahu) 367 rumah serta pembangunan dan pemeliharaan jembatan lebih dari 25 unit.
"Kita semua menyadari bahwa Bakrie Group bisa bertahan sampai dengan usia ke-80 karena adanya dukungan kuat dari pemerintah, pemegang saham, mitra bisnis, pelanggan, jaringan pemasok, dunia pendidikan, pers, dan seluruh masyarakat Indonesia. Para pemangku kepentingan inilah yang telah menginspirasi dan menyemangati seluruh insan Bakrie untuk terus berinovasi, menciptakan berbagai produk dan layanan terbaik, dan membangun keunggulan dalam berbagai aspek pengelolaan bisnis," katanya.