Rupiah Masih Berpeluang Menguat Hari Ini
- ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot menguat pada perdagangan Kamis pagi, 10 Februari 2022. Rupiah menguat 0,28 persen ke posisi Rp14.374 per dolar AS dibanding penutupan sebelumnya di Rp14.399 per dolar AS.
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau kemarin sore, mematok rupiah di angka Rp14.366 per dolar AS.
Analis Pasar Uang, Ariston Tjendra memperkirakan, nilai tukar rupiah hari ini masih berpeluang menguat terhadap dolar AS. Saat ini, pasar masih terlihat optimis terhadap pemulihan ekonomi.
Baca juga: 4 Miliarder RI yang Hartanya Turun Hari Ini
Hal itu lanjut Ariston ditandai dengan positifnya indeks-indeks saham global pada perdagangan kemarin, dan pergerakan indeks saham Asia yang menguat pagi ini.
“Tapi di sisi lain, konsolidasi pergerakan rupiah mungkin terjadi hari ini, karena pasar menantikan data inflasi konsumen AS bulan Januari yang akan dirilis malam ini,” kata Ariston kepada VIVA pada, Kamis 10 Februari 2022.
Ia melanjutkan, data inflasi AS melebihi ekspektasi pasar yaitu, sebesar 7,3 persen akan memvalidasi ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS yang agresif tahun ini. Dan hal itu berpotensi mendorong penguatan dolar AS.
“Dengan kemungkinan konsolidasi ini, penguatan rupiah mungkin tidak jauh dan berpotensi tertekan lagi,” ujarnya.
Sementara itu, dari dalam negeri Ariston mengatakan, hari ini pasar juga akan fokus ke Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI). BI kemungkinan akan mempertahankan suku bunga acuannya, meskipun tingkat inflasi di Januari sudah di dalam kisaran target BI.
“Namun demikian, pasar akan melihat langkah moneter lainnya yang akan dilakukan BI setelah pada rapat sebelumnya BI menyatakan akan menaikan GWM yang artinya pengetatan moneter akan dimulai tahun ini. Bila ada kebijakan tambahan yang mengarah ke pengetatan moneter, rupiah masih terdukung menguat hari ini,” jelas Ariston.
Adapun potensi penguatan rupiah hari ini berada pada arah Rp14.340, dengan potensi pelemahan ke arah Rp14.370.