Pelindo Beli Tol Cibitung-Cilincing, Simak Analisis Dahlan Iskan

Dahlan Iskan
Sumber :
  • VIVA.co.id/Nur Faishal

VIVA – Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan mengungkapkan analisisnya soal pembelian tol Cibitung-Cilincing oleh PT Pelindo. Salah satu BUMN yang paling sehat saat ini menurutnya adalah PT Pelindo. Baik itu sebelum merger, apalagi setelahnya.

Dukung Ketahanan Pangan, PT Berdikari Jamin Stabilitas Harga dan Stok Pangan Ternak Bagi Masyarakat

Pelindo, menurut Dahlan, sudah menjadi penyelamat Waskita Karya yang terlilit utang. Pelindo lewat cucu usahanya membeli saham jalan tol Cibitung-Cilincing yang panjangnya 34 km. Tahap pertama tol itu sudah beroperasi dan pada Juni 2022 ditargetkan beroperasi 100 persen. 

"Itu bukan saja menyelematkan Waskita yang tertimbun utang. Itu juga akan menyelamatkan Pelabuhan Tanjung Priok," ujar Dahlan dikutip dari Disway.id, Selasa 8 Februari 2022.

Cara BKI Bangun Kesinambungan Bisnis dengan Mitra Kerja hingga Pelanggan

Foto udara pembangunan Jalan Tol Cibitung-Cilincing, Tambun, Kabupaten Bekasi.

Photo :
  • Antara Foto/Fakhri Hermansyah/aww.

Angkutan barang, lanjut dia, nantinya bisa langsung ke Priok atau tidak lagi harus lewat Cawang. Terutama yang dari berbagai kawasan industri di Cikarang dan sekitarnya. 

Setoran Dividen BUMN Sudah Capai Target 100 Persen, Ini 10 Perusahaan Penyumbang Terbesar

"Tentu baiknya tol itu segera dijual lagi kalau sudah beroperasi kelak. Harga tol yang sudah jadi tentu lebih bagus dibanding ketika masih dalam bentuk proyek," kata eks Dirut PT PLN itu. 

Dahlan mengakui bahwa banyak orang sudah tahu bahwa Pelindo bukanlah perusahaan jalan tol. Namun perusahaan pelat merah ini punya misi untuk memajukan logistik Indonesia, terutama di laut. 

Kalau pun Pelindo membeli jalan tol, kata Dahlan, kepentingannya hanya satu, yaitu agar proyek itu tidak mangkrak. "Jalan tol itu harus jadi. Agar angkutan barang keluar-masuk Priok lebih lancar," katanya. 

Proyek tol Cibitung-Cilincing itu disebut-sebut memang sempat macet dan sudah lama. Investor asing di proyek tersebut sudah angkat tangan yakni perusahaan Malaysia. Padahal saham asing di situ mencapai 49 persen. Waskita, sebagai partner Malaysia, ikut sulit. 

"Pelindo- Waktu itu masih disebut Pelindo II- membeli saham Malaysia itu. Ini yang publik kurang tahu, bahwa tidak selalu Indonesia dijual ke asing. Pelindo pun bisa membeli saham asing," katanya. 

Setelah pembelian saham itu proyek sempat jalan dan kemudian sulit lagi karena Waskita terlilit utang segunung. "Pelindo pun khawatir proyek ini mangkrak lagi. Maka sekalian saja saham Waskita itu dibeli: Pelindo menjadi pemilik tunggal tol Cibitung-Cilincing," imbuhnya. 

Manfaat Tol bagi Pelindo dan Wacana Pelabuhan di Pantai Karawang

Dahlan melanjutkan, ketika tol Cibitung-Cilinng itu selesai pada Juni 2022 maka akan ada perubahan yang nyata. Truk yang selama ini hanya bisa angkut barang sekali sehari, bisa menjadi dua kali. 

"Betapa tinggi peningkatan efisiensi logistik di kawasan itu. Problem kemacetan truk di sana gawatnya bukan main. Terkenal sampai ke Jepang, Korea dan Taiwan," katanya. 

Kegundahan Jepang, lanjut Dahlan, sempat sampai pada puncaknya. "Bangun saja pelabuhan baru di Pantai Bekasi atau di Pantai Karawang. Tidak usah tergantung lagi ke Priok. Soal biaya tidak usah ditakutkan: Jepang yang akan mendanai sepenuhnya. Seluruhnya dengan bunga murah," papar Dahlan.

Belum diketahui apakah pemerintah benar-benar akhirnya benar-benar akan membangun pelabuhan di pantai utara Bekasi/Karawang. Tapi, sambung Dahlan, ada hambatan besar untuk membangun pelabuhan di sana. 

"Terlalu banyak jaringan pipa gas di kawasan itu. Tentu infrastruktur energi itu bisa dibongkar. Dipindahkan. Tapi akan sangat mahal," kata Dahlan. 

Bahkan, kalau sampai ada pelabuhan di sana, eksistensi Priok bisa terganggu. Investasi Pelindo yang terlanjur besar terancam. Pelindo, diyakini Dahlan, ikut memikirkan hal tersebut. 

"Tanjung Priok sudah telanjur besar. Telanjur membangun pelabuhan di tengah laut Kalibaru. Di sebelah timur Priok yang disebut juga New Tanjung Priok," paparnya. 

Pembangunan Pelabuhan Kalibaru New Priok

Photo :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

Bahkan New Priok ini besar sekali biaya dan kapasitasnya. "Tahap pertama saja 1,5 juta Teus/tahun. Akan menjadi 3 juta di tahap kedua," katanya. 

New Priok Akan Terselamatkan oleh Tol Cibitung-Cilincing

Untuk itulah, lanjut Dahlan penyelesaian tol Cibitung-Cilincing adalah pilihan yang tepat. Karena bisa menyelamatkan Priok secara keseluruhan dan New Priok khususnya. 

"Memang untuk sempurna, masih harus membangun tol sambungannya lagi. Tidak panjang. Hanya 7 km. Khusus dari ujung tol Cilincing ke New Priok," katanya. 

Jika semua itu selesai, menurut Dahlan Pelindo akan memiliki pelabuhan New Priok yang sangat Ideal baik kedalamannya maupun kapasitas dan aksesnya. 

"Tol baru 7 km itu pasti lebih mendesak daripada membeli proyek Cibitung-Cimanggis. Tol 7 km itu juga bisa mencegah munculnya proyek baru yang sangat mahal: Pelabuhan di utar Bekasi/Karawang itu," katanya. 

Dahlan pun menegaskan bahwa tol 34 km Cibitung-Cilincing adalah harta karun Pelindo di luar pelabuhan. "Mahal harganya, penting fungsinya, strategis sifatnya, dan bisa diuangkan kapan saja."

Untuk diketahui, PT Akses Pelabuhan Indonesia (API), cucu usaha dari Pelindo baru-baru ini telah membeli sisa kepemilikan saham PT Waskita Toll Road (WTR) di tol Cibitung-Cilincing sebesar 55 persen dengan nilai Rp2,44 triliun. API yang sebelumnya sudah memiliki saham 45 persen kini memiliki penuh saham PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways (CTPPT) yang mengelola Tol Cibitung-Cilincing.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya