Kemenkeu: Pertumbuhan Ekonomi 2021 yang Dirilis BPS Sesuai Prediksi

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu, Febrio Kacaribu.
Sumber :
  • Tangkapan layar Zoom Meeting

VIVA – Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja merilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal IV-2021 yang sebesar 5,02 persen. Sedangkan, di sepanjang 2021, ekonomi Indonesia tercatat tumbuh 3,69 persen.

Menko Airlangga: Indonesia Siap Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari Amerika Serikat

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Febrio Kacaribu mengatakan, pertumbuhan ekonomi tersebut sesuai prediksi Kemenkeu.

Menurutnya, pemulihan ekonomi domestik terus menunjukkan penguatan sejak kuartal II 2021, yang tumbuh sebesar 1 persen. Pada kuartal III tertahan di 3,5 persen akibat dari penyebaran virus varian Delta.

Ekonomi Tumbuh Stagnan 5 Persen, Bappenas: Indonesia Harus Keluar dari Middle Income Trap

“Ini menunjukkan prediksi yang sama dengan kementerian keuangan di mana kita memang outlook-nya adalah berada di atas 5 persen. Sehingga secara keseluruhan untuk 2021 pertumbuhan ekonomi kita adalah 3,7 persen,” ujar Febrio melalui telekonferensi pada Senin, 7 Februari 2022.

Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa
Perekonomian Global Masih Stagnan, OJK Waspadai Dampaknya ke Perbankan RI

Indonesia yang berhasil mengendalikan pandemi setelah penyebaran varian delta pada kuartal III lalu, mampu membuat masyarakat beraktivitas kembali, serta dunia usaha juga mulai berekspansi.

Sementara itu, pada kinerja ekonomi global juga menunjukkan ke arah pemulihan sejak kuartal II 2021. Di mana pertumbuhan ekonomi global pada 2020 terkontraksi di 3,3 persen.

“Ini sudah pulih dengan kuat di 2021. Namun yang menjadi catatan laporan outlook tersebut, yang biasa dirilis AMF tahun 2022 ini masih akan ada gangguan situasi supply,” ujarnya.

Gangguan tersebut telah terefleksi, pada tingginya biaya shipping, kelangkaan semikonduktor, tingginya harga energi global, dan fenomena keterbatasan suplai tenaga kerja di negara maju.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya