Penguatan Rupiah Dibayangi Pelemahan karena Faktor Ini
- ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/YU/aa
VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot menguat pada perdagangan Jumat pagi, 4 Februari 2022. Rupiah menguat sebesar 0,15 persen ke posisi Rp14.364 per dolar AS dibandingkan pada penutupan sebelumnya senilai Rp14.356 per dolar AS.
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau kemarin sore, mematok rupiah di angka Rp14.381 per dolar AS.
Analis Pasar Uang, Ariston Tjendra memperkirakan, hari ini nilai tukar rupiah masih akan berpotensi tertekan terhadap dolar AS. Dikarenakan kekhawatiran pasar terhadap inflasi yang akan menjadi pemicu pelemahan rupiah.
“Kenaikan harga minyak mentah sebagai sumber energi yang menyentuh kisaran 90 USD per barel, pertama kali sejak tahun 2014 akan menjadi pendorong kenaikan inflasi global,” kata Ariston kepada VIVA, pada, Jumat 4 Februari 2022.
Ia melanjutkan, inflasi yang tinggi di AS, juga akan mengkonfirmasi kebijakan pengetatan moneter AS yang lebih agresif ke depan. Hal tersebut akan mendorong penguatan dolar AS.
Sementara dari dalam negeri, penularan COVID-19 yang semakin tinggi akan meresahkan pelaku pasar. Dan hal tersebut dapat mengakibatkan nilai tukar rupiah tertekan.
Adapun, potensi penekanan rupiah hari ini berada pada arah Rp14.400. Dengan support di kisaran Rp14.350.