Kota Malang Catatkan Inflasi Tertinggi di Jatim
- ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
VIVA - Kota Malang mencatat angka inflasi tertinggi di Jawa Timur mencapai 0,52 persen. Badan Pusat Statistik Kota Malang mengungkapkan bahwa inflasi di Januari 2022 menjadi yang tertinggi selama tiga tahun terakhir di periode yang sama.
Ekonomi Menggeliat
Kepala BPS Kota Malang, Erny Fatma Setyoharini, mengatakan bahwa catatan mereka tentang inflasi di awal tahun mengindikasikan bahwa perekonomian di Kota Malang mulai menggeliat. Angka inflasi Kota Malang pada Januari 2022 lebih tinggi dibandingkan angka inflasi Jawa Timur sebesar 0,46.
Lalu untuk daerah lain di Jatim yang mengalami inflasi antara lain Jember 0,46 persen, Kota Probolinggo 0,45 persen, Kota Madiun 0,44 persen, Kota Kediri 0,43 persen, Banyuwangi 0,40 persen, dan Sumenep 0,24 persen. Sedangkan angka inflasi secara nasional tercatat 0,56 persen.
"Mudah-mudahan dengan meningkatnya inflasi di bulan Januari, dapat mengindikasikan bahwa perekonomian mulai menggeliat lagi. Kita semua berharap Omicron tidak berkembang lebih jauh, sehingga perekonomian bisa tetap stabil," kata Erny, Kamis, 3 Februari 2022.
Baca juga: Klaster Keluarga dan Sekolah Pemicu COVID-19 Melonjak di Kota Malang
Penyumbang Inflasi
Erny mengungkapkan ada 10 komoditas penyumbang inflasi di Kota Malang. Yakni kenaikan harga mobil sebesar 6,12 persen dengan andil 0,11 persen terhadap inflasi. Kemudian kenaikan harga daging ayam ras sebesar 6,43 persen, kenaikan tarif angkutan udara sebesar 5,45 persen, kenaikan harga beras 2,01 persen, serta kenaikan harga minyak goreng sebesar 4,22 persen.
"Lima komoditas lain penyumbang inflasi adalah kenaikan harga rokok kretek filter, sabun deterjen bubuk atau cair, bawang merah, tomat, dan kenaikan harga buah anggur," ujar Erny.
Selain itu, ada 10 komoditas yang menjadi penghambat inflasi atau mengalami deflasi pada Januari 2022. Diantaranya penurunan harga cabai rawit sebesar -30,84 persen, penurunan harga cabai merah sebesar -33,82 persen, harga pisang turun sebesar -4,41 persen, tarif kendaraan roda dua online sebesar -3,8 persen, serta penurunan harga buah naga sebesar -8,1 persen.
"Komoditas lain yang mengalami deflasi adalah penurunan harga jagung manis, kelapa, jeruk, bayam, dan penurunan biaya administrasi transfer uang," tutur Erny.
Inflasi Relatif Tinggi
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan BI Malang, Samsun Hadi, mengatakan catatan inflasi saat ini menjadi salah satu fokus Tim Pengendali Inflasi daerah (TPID). Inflasi Kota Malang awal tahun ini memang relatif tinggi terutama permintaan sejumlah komoditas termasuk minyak goreng.
"Kami melihat dinamika perkembangan inflasi, dimana permintaan sejumlah komoditas masih tinggi seperti minyak goreng. Terlebih lagi dua bulan ke depan memasuki bulan Ramadan dan hari raya yang dinamikanya cukup tinggi. Ini menjadi catatan kita ke depan," kata Samsun.