Selama Pandemi UMKM Beradaptasi Cepat di Sistem Digital

Ilustrasi UMKM (finance.detik.com)
Sumber :
  • vstory

VIVA – Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), di masa pandemi mampu beradaptasi secara cepat dalam menjalankan usahanya menggunakan sistem digital.

Institut Teknologi Sumatera Gandeng Akseleraksi Digitalisasi UMKM

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Doni P Joewono mengungkapkan, berdasarkan survei yang dilakukan BI pada 2021, sebanyak 20 persen dari UMKM mampu mengatasi dampak pandemi dengan membuat digitalisasi bisnis dengan memanfaatkan media pemasaran online.

Adapun dari transaksi non tunai seperti debit dan e-money, menunjukkan banyak individu beralih dari transaksi tunai ke non tunai.

Indonesia Mau Jadi Raja AI Dunia, Ada tapinya

Baca juga: Minyak Goreng Curah Rp11.500 Cuma Kebijakan, Barang Tak Ada di Pasar

“Selain itu, di bidang pembayaran QR Code, jumlah merchant Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) meningkat menjadi 13,6 juta merchant pada Desember 2021. Transaksi QRIS terus bertambah. Pada Desember 2021, nominal transaksi telah mencapai Rp27,7 triliun, meningkat 237 persen secara year on year (YoY),” jelas Doni melalui telekonferensi pada, Rabu 2 Februari 2022.

Cuan Mengalir Deras berkat Digitalisasi

Tak hanya itu, pandemi COVID-19 juga telah mendorong penggunaan teknologi digital untuk berbagai kegiatan transaksi ekonomi maupun keuangan.

Ilustrasi Scanning QR Code.

Photo :
  • info.qrl.bg

Dengan kemajuan teknologi digitalisasi produk, layanan keuangan, dan aktivitas bisnis online. Hal itu membantu UMKM untuk melindungi pendapatan dan pekerjaannya.

Meski demikian, kemajuan teknologi digital dan inovasi di sektor keuangan memiliki risiko, diantaranya yang berkaitan dengan penipuan, keamanan siber, privasi data, dan dapat diperburuk oleh kurangnya literasi keuangan masyarakat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya