Antisipasi Tapering Negara Maju, KSSK Dorong Aktivitas Ekspor

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Pertamina Energy Webinar (PEW) 2021.
Sumber :
  • istimewa

VIVA – Guna meningkatkan data tahan perekonomian Indonesia terhadap gejolak kebijakan tapering negara maju, Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) mendorong aktivitas ekspor yang berkontribusi besar terhadap perekonomian.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengatakan, dalam mendorong aktivitas ekspor nasional KSSK melakukan kombinasi kebijakan antara Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Bank Indonesia (BI).

Menurut dia, kebijakan itu berupa fasilitas di bidang kepabeanan yaitu insentif panangguhan bea masuk dan atau tidak dipungut pajak dalam rangka impor bagi pengusaha yang bergerak di kawasan berikat dan kawasan ekonomi khusus.

Baca juga: Harga Emas Hari Ini 2 Februari 2022: Global Stabil, Antam Naik

“Pemerintah memberikan fasilitas di bidang kepabeanan untuk meningkatkan daya saing ekspor melalui pemberian insentif penangguhan bea masuk,” jelas Sri melalui konferensi pers KSSK pada, Rabu 2 Februari 2022.

Adapun fasilitas tersebut diharapkan dapat meningkatkan daya saing terhadap produk-produk perusahaan yang berada pada kawasan berikat dan ekonomi khusus.

Sri melanjutkan, selain fasilitas terkait kemudahan impor, juga diberikan insentif pembebasan atau pengembalian bea masuk dan pajak.

Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta

Photo :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Mentan Tangguhkan Izin Impor 5 Perusahaan Imbas Aksi Peternak Buang Susu

“Dalam rangka impor atas barang dan bahan-bahan baku yang diimpor untuk tujuan diolah, dirakit, atau dipasang, di mana hasil produksinya adalah untuk tujuan ekspor,” ujarnya.

Adapun ia mengatakan, insentif tersebut bertujuan untuk memperkuat ekspor Indonesia. Dengan demikian akan memperkuat neraca pembayaran dan neraca transaksi berjalan.

Bea Cukai Dukung Kejuaraan Jetski Dunia di Samosir dengan Fasilitas ATA Carnet
Ilustrasi Susu Sapi

Impor Susu Indonesia hingga Oktober 2024 Capai 257,3 Ribu Ton

Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan, volume impor susu Indonesia pada periode Januari-Oktober 2024 sebesar 257,3 ribu ton.

img_title
VIVA.co.id
15 November 2024