Bantah Pailit, Bos Garuda Tanggapi Isu Penyesuaian Jumlah Karyawan
- VIVA/Anry Dhanniary
VIVA – Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk, Irfan Setiaputra memastikan, hingga hari ini pihaknya terus berfokus menjalani proses PKPU, guna memperoleh kesepakatan terbaik dalam penyelesaian kewajiban usaha dengan kreditur.
"Dapat kami sampaikan bahwa Garuda hingga saat ini belum memiliki agenda pertemuan dengan pihak Kementerian Ketenagakerjaan, berkenaan dengan penyesuaian jumlah karyawan," kata Irfan dalam keterangan tertulis, Rabu 2 Februari 2022.
Irfan menegaskan, proses PKPU yang kini sedang dijalani oleh Garuda bersama segenap pemangku kepentingan, bukanlah proses kebangkrutan atau kepailitan. "Melainkan proses restrukturisasi yang dijalankan dalam koridor hukum sesuai mekanisme PKPU," ujarnya.
Baca juga: Minyak Goreng di Pasar Masih Mahal, Stok untuk Pedagang Dijatah
Dalam proses PKPU ini, Garuda Indonesia juga terus menjalin komunikasi yang intensif bersama seluruh kreditur. Di mana dalam proses tersebut, Garuda juga telah mendapatkan tanggapan positif dari sejumlah kreditur.
"Termasuk lessor pesawat dalam proses negosiasi guna mencapai kesepakatan terbaik untuk penyelesaian kewajiban usaha," kata Irfan.
Lebih lanjut, dalam upaya pemulihan kinerja yang saat ini dioptimalkan, Garuda terus berkomitmen untuk mengedepankan kepentingan para karyawan di masa penuh tantangan ini.
Irfan menilai, hal itu selaras dengan rencana dan upaya-upaya pihaknya untuk menjadi entitas bisnis yang kuat di masa mendatang.
Seluruh kebijakan dan keputusan ketenagakerjaan yang telah ditempuh Garuda, menurut Irfan tentunya mengacu pada ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku, serta berdasarkan komunikasi konstruktif yang kami kedepankan bersama karyawan.
Selama proses PKPU berlangsung, Garuda juga memastikan seluruh aspek kegiatan operasional penerbangan akan tetap berlangsung dengan normal, termasuk layanan penumpang, kargo dan perawatan pesawat.
"Garuda juga terus mengakselerasikan kinerja bisnisnya dengan memaksimalkan potensi pendapatan, melalui perluasan jaringan penerbangan kargo internasional hingga kerja sama korporasi dan retail dalam menghadirkan nilai tambah layanan penerbangan bagi pengguna jasa," ujarnya.