PT Pos Indonesia Bidik Pendapatan Naik 21,5 Persen pada 2022

Teler Pos Indonesia.
Sumber :
  • Dokumentasi PT Pos Indonesia.

VIVA – PT Pos Indonesia berambisi menjadikan 2022 menjadi tahun kebangkitan kinerja perusahaan. Komitmen itu ditegaskan dengan mencanangkan AKHLAK Activication. 

Pendapatan Energi Mega Persada Naik 8 Persen di Kuartal III-2024

Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero), Faizal Rochmad Djoemadi dalam keterangannya menegaskan, Hal itu merupakan sinyal kepada seluruh karyawan Pos Indonesia. Bahwa saatnya karyawan Pos Indonesia meninggalkan kebiasaan-kebiasaan, cara pandang, cara kerja yang telah terbukti kurang efektif dalam mengangkat kinerja Pos Indonesia.

“Kita melakukan transformasi selama setahun ke belakang dan akan diteruskan 2022 basic-nya adalah meletakkan fundamental, baik dalam teknologi, proses bisnis, di bisnis itu sendiri, pengelolaan keuangan, teknologi informasi, human capital management adalah meletakkan fundamental. Selebihnya harus berpikir tentang inovasi, sebuah perubahan yang dahyat,” kata dia di Bandung, Jumat, 28 Januari 2022.

Sinergi atau Persaingan? Pembentukan Danantara dan Posisi Kementerian BUMN di Masa Depan

Dia menjabarkan,  ada dua kata kunci yang paling tepat di tengah era disrupsi teknologi saat ini yaitu adaptasi dan inovasi. Karena itu, Pos Indonesia merancang transformasi di berbagai bidang mencakup tujuh transformasi penting. 

Yaitu Transformasi Bisnis, Transformasi Produk dan Channel, Transformasi Proses Operasi, Transformasi Teknologi, Transformasi Sumber Daya Manusia, Transformasi Organisasi, dan Transformasi Budaya Perusahaan. 

DPRD Jakarta Wacanakan Pungut Pajak di Kantin Sekolah

"Ketujuh program transformasi ini secara bertahap telah menampakkan hasil," tambahnya. 

Menurut dia, Dalam tranformasi bisnis, Pos Indonesia telah banyak membantu Program Cashless Society Pemerintah dengan menjadikan UMKM sebagai merchant QRIS. Berikutnya diperkenalkan O-Ranger Mawar, petugas kurir sekaligus pick-uper wanita untuk penggarapan produk-produk wanita. 

Kemudian, pada Transformasi Produk dan Channel dibuktikan dengan diluncurkannya dua aplikasi mobile yaitu PosPay untuk Layanan Jasa Keuangan dan PosAja untuk layanan jasa Kurir dan Logistik. Kedua aplikasi ini telah dirasakan sangat membantu, memudahkan dan mendekatkan pelayanan Pos Indonesia kepada masyarakat. 

“Di penghujung tahun 2021 jumlah Number of Account (NoA) PosPay telah mencapai lebih dari 1,5juta NoA dan downloader PosAja telah mencapai lebih dari 223ribu,” ujar Faizal.

Gerai MyPos juga mewarnai transformasi Pos Indonesia di tahun 2021. Dengan strategi Gold Services yang dikembangkan untuk masuk ke pangsa pasar milenial dengan tampilan yang menarik, kekinian, dengan platform online. 

Demikian halnya dengan peresmian PosBloc di Jakarta menjadikan Pos Indonesia sebagai sebuah destinasi dan creative hub bagi kaum milenial dengan memaksimalkan dan me-leverage properti service Pos Indonesia. Impact-nya jika segmen market milenial sudah suka dan mendatangi lokasi properti-properti Pos, maka selanjutnya mereka akan menggunakan layanan Pos Indonesia. 

Lebih lanjut dia menegaskan, memasuki 2002 tantangan Pos Indonesia adalah bagaimana bisa adaptif dan relevan dengan perubahan zaman serta mampu meresponsnya secara cepat. Karena yang cepat akan mengalahkan yang lambat. Kemampuan adaptasi dan digitalisasi menjadi penting, menuju tekad Pos Indonesia untuk menjadi juara.

Pos Indonesia.

Photo :

“Di tengah industri yang terus tumbuh dengan peluang pasar juga masih terbuka lebar, Pos Indonesia optimis untuk menjadi juara," ungkapnya. 

Optimisme itu ungkapnya, dengan memiliki portofolio jasa keuangan serta kantor cabang dan agen di seluruh Indonesia, sekitar 4.850 cabang di seluruh Indonesia serta 20 ribu agen yang ada di Indonesia. 

"Maka Pos Indonesia secara kontinyu terus mengubah, pengembangan dan adaptif terhadap perkembangan teknologi informasi termasuk dalam rangka menggaet pasar e-Commerce di Indonesia,” tutur Faizal.

Pada tahun 2022 Pos Indonesia juga menargetkan jumlah O-Ranger naik tiga kali lipat. Atau mencapai 20 ribu agen dari posisi saat ini sebanyak 9.300 agen. 

Lalu, dalam RKAP 2022 Pos Indonesia menetapkan target pertumbuhan pendapatan sebesar 21,51 persen, target pertumbuhan net Income sebesar 8,2 persen dan pertumbuhan EBITDA sebesar 22,05 persen. Sehingga, diharapkan aset perusahaan dapat tumbuh sebesar 8,81 persen.

“Tentu Pos Indonesia tidak akan bisa meraih itu semua tanpa jerih payah dan kerja keras dari seluruh Insan Pos.  Pos Indonesia songsong tahun 2022 dengan semangat baru, seiring dengan bangkitnya ekonomi pasca pandemi, serta potensi pasar yang masih terbuka luas,” ungkap Faizal.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya