Perang Promo E-Commerce Akhir 2021, Siapa Pemenagnya?
- Unsplash
VIVA – Heboh kemeriahan akhir tahun banyak dimanfaatkan masyarakat untuk berbelanja kebutuhan dan mendapatkan keuntungan maksimal dari promosi yang ditawarkan. Perang promosi antara e-Commerce pun berlangsung.
Sebab, periode itu punmerupakan momentum penting bagi pemain e-Commerce untuk meningkatkan nilai saing dan cuan yang didapat. Dengan menghadirkan rangkaian inovasi, fitur hingga penawaran menarik untuk memberikan pengalaman belanja online terbaik bagi konsumen.
Melihat pertumbuhan signifikan serta antusiasme masyarakat terhadap belanja online, khususnya di tengah pandemi yang masih berlangsung hingga saat ini. Perusahaan riset pasar atau market research global, Ipsos, merilis hasil riset terbaru terkait persaingan dalam industri e-Commerce selama akhir tahun 2021 di Indonesia.
“Dalam survei ini, kami menggunakan 4 indikator, yaitu BUMO (Brand Use Most Often), seberapa merek/platform mana yang paling sering digunakan, Top of Mind, merek mana yang ada di urutan pertama benak konsumen, penetrasi konsumen, seberapa banyak jumlah penggunaan dalam jumlah transaksi, dan nilai transaksi dalam tiga bulan terakhir,” jelas Country Service Line Group Leader, Observer, Customer Experience & Channel Performance, Ipsos Indonesia, Andi Sukma dikutip dari keterangannya, Jumat, 28 Januari 2022.
Berdasarkan hasil survei tersebut, di antara 3 pemain utama e-Commerce di Indonesia, Tokopedia, Shopee, dan Lazada. Shopee menduduki peringkat pertama pada 4 penilaian indikator yang digunakan dalam survei. Berikut ini hasilnya.
1. Indikator merek yang paling sering digunakan atau Brand Use Most Often (BUMO).
Berdasarkan indicator BUMO ini, 54 persen responden memilih Shopee, disusul dengan Tokopedia (30 persen) dan Lazada (13 persen).
2. Indikator Top of Mind.
Shopee menduduki peringkat pertama 54 persen, diikuti oleh Tokopedia (27 persen) dan Lazada (12 persen). Artinya Shopee adalah merek atau platform e-Commerce yang paling diingat oleh mayoritas konsumen Indonesia.
3. Indikator pangsa pasar jumlah transaksi (share of order).
Shopee juga berhasil mencatatkan pangsa pasar jumlah transaksi tertinggi dalam tiga bulan transaksi, yakni 41 persen, diikuti dengan Tokopedia (34 persen) dan Lazada (16 persen).
4. Indikator pangsa pasar nilai transaksi
Shopee menduduki peringkat pertama yang mencatatkan pangsa pasar nilai transaksi terbesar, yaitu 40 persen. Peringkat kedua disusul oleh Tokopedia (30 persen) dan Lazada (16 persen).
"Data di atas merupakan hasil dari penelitian Ipsos di Indonesia secara online, dengan melibatkan total 1.000 responden dari usia 18 - 35 tahun ke atas," tambahnya.
Dia menjabarkan, penelitian ini dilakukan tidak hanya di kota tier 1 seperti Jakarta dan kota besar lainnya-yang menjadi barometer. Tetapi juga di kota-kota tier 2 dan tier 3 yang memiliki potensi untuk menjadi penopang pertumbuhan Indonesia di masa yang akan datang.
Antusiasme konsumen
Riset Ipos juga ditujukan untuk melihat bagaimana perilaku serta antusiasme masyarakat dalam menyambut kemeriahan Hari Belanja Online Nasional atau Harbolnas. Ragam aspek mulai dari rangkaian promo yang ditawarkan hingga pilihan produk dari berbagai kategori favorit pengguna mengambil peran signifikan dalam memberikan nilai tambah serta memenuhi preferensi konsumen dalam memilih platform e-Commerce.
Survei itu mengungkapkan, menariknya, 49 persen responden telah memiliki daftar ragam produk yang akan dibeli saat Harbolnas. Diikuti dengan 37 persen responden akan melihat penawaran yang ditawarkan di hari H serta 10 persen akan berbelanja produk yang memiliki penawaran menarik.
Persiapan itu tidak hanya terkait pembelanjaan produk tetapi juga dalam pemilihan platform yang akan digunakan saat Harbolnas. Dalam menyambut Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas), Shopee menduduki peringkat pertama (60 persen) sebagai platform yang dipilih pengguna untuk berbelanja saat hari puncak. Kedudukan pertama Shopee diikuti oleh Tokopedia (26 persen) dan Lazada (11 persen).
Akses penggunaan e-Commerce
Hasil survei Ipsos diketahui bahwa hampir semua pengguna (98 persen) lebih sering mengakses e-Commerce melalui aplikasi yang diunduh pada smartphone atau tablet mereka. Sedangkan akses melalui website baik di laptop atau PC maupun smartphone hanya sebagian kecil (sekitar 10 persen).
Melihat data tersebut, walaupun Tokopedia memiliki data jumlah pengunjung web yang sedikit lebih tinggi dari Shopee, akan tetapi Shopee jauh memimpin dalam jumlah pengunjung aktif harian aplikasi. Di mana sebagian besar masyarakat Indonesia berbelanja online melalui aplikasi.
Hasil ini selaras dengan laporan Map of e-Commerce in Indonesia yang diterbitkan oleh iPrice pada kuartal ketiga 2021, bahwa pada Apple App Store, Shopee menduduki peringkat pertama, disusul Tokopedia yang duduk di peringkat kedua.
Brand lokal
Ipsos juga melakukan riset untuk mengetahui yang perkembangan UMKM dan mitra brand lokal di e-Commerce. Serta bagaimana dukungan yang mereka dapatkan hingga dapat tetap menjaga keberlangsungan bisnisnya serta mampu mengalami kemajuan.
Jika dilihat dari dukungan terhadap UMKM di Indonesia, 44 persen responden menilai Shopee sebagai e-Commerce yang memiliki peran terbesar dalam penyediaan edukasi, penyaluran dana, dan logistik, diikuti oleh Tokopedia (35 persen) dan Lazada (10 persen).
Untuk mencapai kemajuan yang besar dari segi bisnis, tidak sedikit UMKM dan mitra brand lokal yang sudah memperluas jangkauannya ke pasar internasional. Hal ini terlihat di mana mayoritas pengguna e-Commerce (55 persen) menilai Shopee sebagai platform yang memiliki andil besar dalam membantu UMKM untuk memasarkan produknya dari lokal hingga ke ranah global.
"Berdasarkan data-data di atas, dapat disimpulkan bahwa Shopee mengungguli persaingan e-Commerce di Indonesia untuk periode kuartal IV-2021. Dan, kita akan terus melihat geliat persaingan e-Commerce ini, baik melalui layanan maupun promosi yang ditawarkan," tutupnya.