50 Jenis Kopi Lokal RI Mejeng di Dubai Expo

Kopi gayo
Sumber :
  • Viva.co.id/Daurina Lestari

VIVA – Indonesia memamerkan produk kopi lokal pada gelaran Expo 2020 Dubai. Pada kesempatan tersebut Indonesia memamerkan 50 jenis kopi lokal di Area Pasar Malam Paviliun Indonesia.

Ini Rahasia Menghadirkan Rasa Creamy Tanpa Mengorbankan Rasa Asli Minuman

Adapun kopi yang dipamerkan, yaitu kopi Luwak, Gayo, Kintamani, Robusta Lampung, Leci Preanger Priangan, Bajawa Flores, Toraja, dan Ijen Banyuwangi.

"Kami ingin menunjukkan pada dunia bahwa kopi Indonesia dihasilkan dari tangan petani lokal yang luar biasa. Kami yakin Indonesia dapat mewujudkan mimpi menjadi produsen kopi ternama di dunia melalui Expo 2020 Dubai ini," kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional dan Komisioner Jenderal Paviliun Indonesia Didi Sumedi, melalui keterangannya, Rabu 26 Januari 2022.

Ajak Petani Bali Jaga Kualitas, Wamentan Sudaryono: Kopi Lokal Harus Kuasai Pasar Global

Pada kopi robusta Lampung dihasilkan dari kawasan hutan lindung Batutegi yang digarap langsung oleh para petani kopi lokal. Kopi ini juga dibawa oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang mengizinkan para petani untuk menggarap kawasan hutan.

Panen Kopi Gayo Aceh

Photo :
  • ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
E-Commerce yang Jual iPhone 16 dan Google Pixel Siap-siap Ditindak Kemendag

Sementara dari Aceh, kopi gayo mengusung pemberdayaan perempuan. Menariknya kopi tersebut dibudidaya oleh sebagian besar petani lokal perempuan, di sekitar kawasan Taman Nasional Leuser.

Adapun produk kopi Gayo telah berhasil menembus ekspor Amerika, Eropa, Asia, dan Timur Tengah. Hal itu menjadi bentuk dukungan bagi para pekerja perempuan dan generasi muda di kawasan tersebut.

Sedangkan, Kementerian Ketenagakerjaan membawa kopi kalosi Enrekang yang merupakan jenis kopi tertua di Indonesia sejak zaman penjajahan Belanda. Kopi kalosi termasuk jenis kopi arabika yang dibudidaya oleh para petani kopi Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Kopi ini telah dimodifikasi menjadi kopi drip bags sebagai upaya melestarikan potensi kopi lokal.

Selain pameran kopi, acara tersebut juga terdapat demo seduh (brewing) yang dapat diikuti oleh para pengunjung. Para pengunjung dapat mempelajari teknik menyeduh kopi sekaligus mendapatkan informasi mengenai ciri khas kopi Indonesia.

"Ada sekitar 17 jenis kopi lokal yang dapat dicicipi saat demo brewing kopi di Paviliun Indonesia. Peringkat pertama jatuh pada kopi Luwak. Peringkat selanjutnya ditempati kopi Gayo Aceh dan kopi Kintamani Bali. Demo brewing kopi ini dibuat interaktif untuk lebih mengenalkan potensi kopi Indonesia kepada pengunjung Paviliun Indonesia," tutup Didi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya