Luhut Desak Faisal Basri Tunjukkan Lubang Bekas Tambangnya di IKN

Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan.
Sumber :
  • Repro Youtube Sekretariat Presiden.

VIVA – Seteru antara Ekonom Faisal Basri dengan juru bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Jodi Mahardi, masih terus berlanjut.

Dilantik Jadi Kepala OIKN, Gaji Pak Basuki Naik Drastis Jadi Rp 172 Juta

Meneruskan pernyataan sebelumnya, Jodi pun terus mendesak agar Faisal Basri mau menunjukkan lubang bekas tambang mana yang sebelumnya dimaksud Faisal, sebagai lubang tambang milik perusahaan Luhut.

"Kami sampai sekarang masih menunggu penjelasan mengenai lokasi yang menurut Bapak Faisal Basri ada lubang-lubang bekas tambang yang ditinggalkan oleh perusahaan Pak Menko Luhut Pandjaitan," kata Jodi kepada VIVA, Selasa 25 Januari 2022.

Gibran Kunjungan ke Kalteng, MADN: Sinyal Kuat Keberlanjutan Pembangunan 

Baca juga: Korban Dugaan Pemberian Vaksin Kosong di Medan Jadi 2 Orang

Jodi kembali menekankan agar Faisal Basri benar-benar mau menunjukkan lokasi lubang bekas tambang yang dimaksudnya itu. Dia bahkan mengajak agar pengecekan ke lokasi dilakukan secara bersama-sama untuk membuktikan tudingan tersebut. 

Maluku dan Papua Catat Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi di Kuartal III-2024, Bagaimana Daerah IKN?

"Kalau perlu langsung saja berikan rujukan informasi atau bahkan titik koordinatnya. Atau kita sama-sama cek ke lapangan," ujar Jodi.

Karena, jika apa yang dikatakan oleh Faisal Basri itu benar, maka dia memastikan jika Luhut dan perusahaan tambang yang dimaksud itu akan langsung bertanggung jawab dalam menyelesaikan kewajibannya.

"Karena kalau memang benar informasi Pak Faisal Basri tersebut, pasti Pak Luhut akan langsung bertanggung jawab," ujarnya.

Pengamat ekonomi dan politik Faisal Basri.

Photo :
  • VIVA/Lucky Aditya

Diketahui, sebelumnya Faisal Basri sempat mengusulkan untuk dilakukan audit terhadap adanya lubang-lubang bekas tambang di sekitar kawasan bakal Ibu Kota Negara, di wilayah Kalimantan Timur tersebut. Di mana, salah satu lubang tambang itu diduga adalah dari perusahaan tambang milik Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.

Sebelumnya, Jodi Mahardi juga sempat menegaskan bahwa sang menteri tidak memiliki lubang atau lahan tambang di kawasan IKN yang berada di Kalimantan Timur, apalagi dengan Analisis dampak lingkungan (Amdal) yang tidak baik. 

"Kalau tambang dimaksud adalah tambang masih aktif ya pasti masih dalam bentuk lubang yang namanya pit," kata Jodi saat dihubungi VIVA, Senin 24 Januari 2022.

"Sedangkan jika tambang sudah tutup, maka harus sesuai dengan rencana reklamasi dan penutupan tambang, yang ada di amdal," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya