IHSG Dibuka Melemah Jelang Akhir Pekan
- VIVA/Muhamad Solihin
VIVA – Indeks Harga Saham Gabungan melemah pada pembukaan perdagangan saham jelang akhir pekan. IHSG dibuka melemah tipis 0,52 poin atau 0,01 persen ke posisi 6.626,35.
Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 juga mengalami pelemahan. LQ45 turun 0,04 poin ke posisi 943,31 pada pembukaan pagi, Jumat, 21 Januari 2022.
Pelemahan IHSG melanjutkan turunnya bursa Wall Street AS. Wall Street kembali melemah tajam pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), karena aksi jual berlanjut di akhir sesi. Setelah investor mempertimbangkan apakah ekuitas sudah relatif rendah untuk kembali masuk pasar setelah Nasdaq jatuh ke wilayah koreksi.
Indeks Dow Jones Industrial Average terpuruk 313,26 poin atau 0,89 persen, menjadi menetap di 34.715,39 poin. Indeks S&P 500 berkurang 50,03 poin atau 1,10 persen, menjadi berakhir di 4.482,73 poin. Indeks Komposit Nasdaq jatuh 186,23 poin atau 1,30 persen, menjadi ditutup pada 14.154,02 poin.
Ilustrasi IHSG.
- VIVA/Muhamad Solihin
Di Asia, saham-saham di butsa China dibuka lebih rendah pada perdagangan pagi ini, memperpanjang kerugian sesi sebelumnya. Saat pemotongan serangkaian suku bunga utama untuk menopang ekonomi yang melambat oleh Beijing tidak mampu mengangkat sentimen investor yang berkelanjutan.
Indikator utama pasar saham China, Indeks Komposit Shanghai dibuka merosot 0,23 persen menjadi diperdagangkan di 3.546,75 poin, sedangkan Indeks Komponen Shenzhen yang melacak saham-saham di bursa kedua China dibuka 0,38 persen lebih rendah menjadi diperdagangkan di 14.144,22 poin.
Sementara itu, Indeks ChiNext yang melacak saham perusahaan-perusahaan sedang berkembang atau perusahaan rintisan (start-up) di papan perdagangan bergaya Nasdaq China, dibuka tergelincir 0,42 persen menjadi diperdagangkan di 3.052,98 poin. (Ant)
China: Veto AS atas Rancangan Resolusi DK PBB untuk Gaza Tunjukkan Standar Ganda
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri mengatakan tindakan AS yang kembali mengajukan veto atas rancangan resolusi DK PBB atas Gaza kembali menunjukkan standar ganda AS.
