Jadi Aplikasi Farmasi Pertama RI, GoApotik Raih ISO 27001
- istimewa
VIVA – Aplikasi GoApotik berhasil mendapatkan sertifikasi ISO 27001 terkait Sistem Manajemen Keamanan Informasi dari British Standard Institution. Sertifikasi ini menyusul pemberian sertifikasi Penyelenggara Sistem Elektronik Farmasi (PSEF) yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan.
Dengan demikian, GoApotik merupakan PSEF pertama yang meraih ISO 27001:2013 di Indonesia. GoApotik berperan menghadirkan apotek yang legal, berlisensi dan terverifikasi, serta mendorong peran apoteker untuk melakukan pelayanan kefarmasian secara online (telefarmasi).
"Sertifikasi ISO 27001 juga menunjukkan komitmen GoApotik dalam menjaga keamanan data pelanggan," ungkap Head of GoApotik, Neneng Mutmainah, dalam keterangan tertulisnya, Senin 17 Januari 2022.
Baca juga: Apindo Gugat Anies ke PTUN Buntut Revisi Kenaikan UMP DKI 2022
Neneng menjelaskan, ISO 27001 merupakan suatu standar Internasional dalam menerapkan sistem manajemen keamanan informasi atau lebih dikenal dengan Information Security Management Systems (ISMS).
ISMS adalah seperangkat unsur yang saling terkait dengan organisasi atau perusahaan yang digunakan untuk mengelola dan mengendalikan risiko keamanan informasi, serta untuk melindungi serta menjaga kerahasiaan, integritas dan ketersediaan informasi.
Dengan adanya sertifikasi ISO 27001 ini, pengguna Aplikasi GoApotik semakin percaya dalam melakukan pembelian produk farmasi karena keamanan dan kerahasiaan data yang terjaga dengan baik.
Sebagai platform marketplace pemegang lisensi Penyelenggara Sistem Elektronik Farmasi (PSEF), GoApotik kata Neneng juga membantu apotek independen kelas menengah dan kecil berkembang dan bersaing di era digital.
Salah satu komitmen GoApotik sebagai platform marketplace produk farmasi adalah untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat mendapatkan obat-obatan dengan cepat dan efektif.
"GoApotik mendukung upaya pemerintah memperluas dan mempermudah akses ketersediaan obat bagi masyarakat. Untuk bisa survive, pada era digital seluruh pelaku usaha apotek dituntut memberikan pelayanan online. Layanan digital ini salah satunya bisa melalui penyedia sarana elektronik farmasi," jelas Neneng.
GoApotik memiliki sekitar 40.000 item produk kesehatan, suplemen, vitamin, kosmetik dan obatobatan dengan jaringan mitra. Jaringan layanan sebanyak lebih dari 2.500 apotek yang tersebar di seluruh Indonesia.
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono, menuturkan adanya PSEF sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 untuk sektor kesehatan yang berfokus pada akses kesehatan semesta.
Selain itu, lanjut Dante penggunaan telefarmasi memungkinkan pasien mendapatkan akses obat-obatan baik untuk swamedikasi maupun obat resep dokter.
“PSEF akan menghubungkan apotek dengan pasien secara daring, di mana pasien diberi kebebasan memilih apotek. Telefarmasi bertujuan untuk meningkatkan akses masyarakat, memudahkan, percepatan dan efisiensi pelayanan,” ungkap Dante dalam acara virtual beberapa waktu lalu.
Mendukung Layanan Farmaplus Kemenkes
Tak sampai di situ, GoApotik juga telah mendukung layanan Farmaplus Kementerian Kesehatan. Layanan ini menggandeng mitra apotek menengah dan kecil untuk mendapatkan kebutuhan farmasi di masa pandemi.
Farmaplus adalah platform untuk membantu masyarakat memeriksa ketersediaan obat COVID-19 di apotek wilayahnya sebelum membeli obat. Penambahan apotek menengah dan kecil yang merupakan mitra GoApotik menambah jumlah apotek tergabung dalam Farmaplus menjadi 4.132 apotek per 29 Juli 2021.
“Kerja sama strategis antara platform GoApotik dan platform Farmaplus Kementerian Kesehatan RI ini adalah wujud dukungan dari apotek mitra GoApotik kepada Pemerintah dalam situasi pandemi ini,” kata Neneng.