Insentif Otomotif hingga Properti Diperpanjang , Ini Rinciannya

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
Sumber :
  • Dokumentasi Kemenko Ekonomi.

VIVA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlanga mengungkapkan, Presiden Joko Widodo telah menyetujui perpanjangan insentif Pajak Pertambahan Nilai Barang Mewah (PPnBM) untuk produk otomotif. Skema pemberlakuannya pun telah disusun.

Menperin Akui Ada Tekanan di Industri Otomotif RI, Minta Jangan Ada PHK

Airlangga menjabarkan, mobil dengan harga jual di bawah Rp200 juta termasuk Low Cost Green Car (LCGC) dikenakan PPnBM sebesar 3 persen. Dan Pemerintah akan menanggung seluruh PPnBM tersebut pada kuartal I 2022.

"Pada kuartal kedua, 2 persen PPnBM ditanggung Pemerintah, di kuartal ketiga 1 persen ditanggung Pemerintah, di kuartal 4 (masyarakat) bayar penuh yaitu sesuai tarifnya 3 persen," kata Airlangga dalam konferensi pers daring, dikutip Senin, 17 Januari 2022.

Jokowi Pilih Hadiri Kampanye Akbar di Jateng, Begini Respons Ridwan Kamil

Selanjutnya menurut Airlangga, untuk produk otomotif seharga Rp200 juta sampai Rp250 juta dengan tarif PPNBM normal 15 persen, Pemerintah akan menanggung setengah PPnBM-nya pada kuartal I 2022.

Ilustrasi penjualan mobil

Photo :
  • Dokumentasi ACEA.
Jokowi dan SBY Absen Hadir di Kampanye Akbar RK-Suswono

"Di kuartal I sebesar 50 persen (dari PPnBM) ditanggung Pemerintah. Jadi masyarakat membayar 7,5 persen. Di kuartal kedua (masyarakat) membayar full sebesar 15 persen," tambahnya.

Lebih lanjut dia menambahkan, Jokowi juga menyetujui perpanjangam insentif fiskal properti atau Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) sampai Juni 2022.

Menurutnya, rumah susun dan rumah tapak dengan nilai hingga Rp2 miliar, diberikan insentif PPN DTP sebesar 50 persen dan diperhitungkan sejak awal kontrak. Selanjutnya PPN DTP sebesar 25 persen juga diberikan untuk rumah tapak dan rumah susun senilai Rp2 miliar sampai Rp5 miliar.

"Dan diharapkan rumah diselesaikan dalam waktu 9 bulan," tambah Airlangga.

Airlangga mengungkapkan, juga menyetujui front loading bantuan sosial, yaitu perluasan bantuan tunai bagi pedagang kaki lima (PKL), warung, dan nelayan. 

Jumlah bantuan sosial bagi setiap penerima sebesar Rp600 ribu dan jumlah penerima diperkirakan  mencapai 2,76 juta yang terdiri dari 1 juta PKL dan pemilik warung serta 1,76 juta nelayan dan penduduk ekonomi miskin ekstrem. Pemberian bantuan tersebut akan dilaksanakan pada kuartal I 2022.

"Akan segera dilaksanakan dan presiden setuju bahwa untuk perlindungan sosial akan dilakukan front loading di kuartal pertama," ungkap Airlangga.

Untuk itu, Pemerintah menyiapkan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pada 2022 sebesar Rp451 triliun yang telah disetujui oleh Presiden Jokowi. Selain untuk fasilitas fiskal dan perlindungan sosial, dana PEN juga akan disalurkan untuk sektor kesehatan. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya