Kadin dan 6 Serikat Pekerja Bentuk Pokja Bahas Kesejahteraan Buruh

Kadin dan 6 Serikat Pekerja bentuk Pokja bahas kesejahteraan buruh.
Sumber :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

VIVA – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menggelar pertemuan dengan sejumlah serikat pekerja atau serikat buruh, guna membahas soal masa depan kesejahteraan pekerja Indonesia. Para serikat pekerja tersebut antara lain yakni KSPSI Andi Gani Nena, KSPSI Yorrys R, KSPI, KSBSI, Sarbumusi dan KSPN.

Kadin Confident Prabowo-Gibran Can Eradicate Poverty

Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid menekankan, pertemuan yang dirancang untuk digelar secara rutin ini diharapkan akan mampu menemukan berbagai keselarasan antara dunia usaha dengan sektor ketenagakerjaan, demi menciptakan iklim usaha dan iklim kerja yang sehat.

"Karena pengusaha membutuhkan buruh dan buruh membutuhkan pengusaha, jadi kita saling membutuhkan," kata Arsjad dalam konferensi pers di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Kamis 13 Januari 2022. 

Ketum Kadin Anindya Bakrie Buka Suara soal PPN 12 Persen, Soroti Daya Beli

"Maka kita harus melakukan upaya-upaya yang ujungnya adalah kesejahteraan bagi para pekerja Indonesia," ujarnya.

Aksi demo buruh menuntut kenaikan upah di Semarang, 30 November 2021

Photo :
  • VIVA/Teguh Joko Sutrisno
Ketua Umum Kadin Optimis Prabowo-Gibran Hilangkan Angka Kemiskinan

Arsjad mengatakan bahwa dari diskusi antara Kadin dan para serikat pekerja itu, semua pihak telah sepakat untuk membentuk kelompok kerja (pokja) guna mendiskusikan isu-isu kesejahteraan buruh secara lebih serius dan mendalam.

Salah satunya yakni pembentukan Rumah Ketenagakerjaan Nasional, yang akan secara rutin menjadi forum diskusi antara pihak pengusaha yang diwakili oleh Kadin Indonesia, dengan para buruh yang diwakili oleh serikat-serikat pekerja tersebut. 

"Kita sepakat membuat Rumah Ketanagakerjaan Indonesia agar kita bisa berdiskusi mengenai kesejahteraan para buruh atau pekerja, yang akhirnya nanti juga kita akan bicara mengenai bagaimana roadmap ke depannya," kata Arsjad.

Selain itu, Arsjad juga menjelaskan bahwa kedua belah pihak telah sepakat membentuk skema vokasi bagi para pekerja, guna meningkatkan keterampilan dan keahlian mereka demi menghadapi era digitalisasi saat ini.

"Karena dengan adanya perkembangan teknologi dan revolusi industri 4.0, kita semua kan juga harus beradaptasi," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Andi Gani Nena Wea, memastikan bahwa pembahasan soal upah minimum pun ikut dibahas. Supaya, ke depannya ruang dialog antara kalangan pengusaha dan pekerja atau buruh bisa terus terbuka, guna membahas masalah-masalah ketenagakerjaan, kesejahteraan, dan kaitannya dengan dunia usaha.

"Ini sejarah baru yang baru pertama kali dilakukan (antara pengusaha dan serikat pekerja). Kami terima kasih kepada Kadin yang sudah membuka ruang dialog. Jika biasanya kami turun ke jalan, kali ini bisa berdialog baik tentang soal UMP maupun kesejahteraan buruh secara menyeluruh," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya