Kolaborasi INACA dan Boeing Genjot Industri Penerbangan 2022
- ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
VIVA – Ekonomi RI khususnya sektor penerbangan masih dihantui Pandemi COVID-19 saat ini. Karena itu dinilai sektor tersebut dukungan semua pihak agar bisa bertahan dan keluar di masa sulit ini.
Merespons hal tersebut, Indonesia National Air Carrier Association (INACA) dan Boeing Company berkomitmen meningkatkan kerja samanya pada tahun ini. Khususnya, untuk membangkitkan industri penerbangan di Tanah Air.
Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal INACA, Bayu Sutanto saat membuka Fleet Planning Workshop Certificate Luncheon di Jakarta, Rabu, 12 Januari 2022. Pada kegiatan ini juga dihadiri oleh Country Director Indonesia The Boeing Company, Stephen Lakeway.
Menurut Bayu, Akibat adanya pembatasan mobilisasi masyarakat untuk menghambat penyebaran Virus Corona berimbas pada menurunnya jumlah penumpang pesawat hingga saat ini. Hal tersebut akhirnya berdampak pada revenue pendapatan maskapai penerbangan.
"Karena itu, kami bersama Boeing Company telah menyelenggarakan Fleet Planning Workshop yang diikuti oleh 58 peserta dari perwakilan perusahaan penerbangan dan berjalan lancar dan sukses. Kami akan terus bekerja sama membuat kegiatan bersama sehingga dapat membangkitkan industri penerbangan," kata Bayu.
Ke depannya, tambah Bayu, INACA telah menandatangani MoU bersama dengan pihak Boeing untuk lima acara lainnya pada 2022. Mencakup beberapa aspek dari Keselamatan hingga Operasi dan acara terdekat adalah Simposium Keselamatan yang direncanakan pada 22-23 Maret mendatang.
Lebih lanjut dia menegaskan, INACA tetap optimis jika pandemi akan segera berakhir dan industri penerbangan akan kembali bangkit. Di mana dalam Whitepaper INACA bekerjasama dengan Universitas Pajajaran, menyebutkan bahwa penerbangan domestik Indonesia akan mulai rebound pada tahun 2022 dan optimal seperti sebelum pandemi pada tahun 2024.
"Sedangkan penerbangan internasional diprediksi mulai rebound tahun 2023 dan optimal tahun 2026," katanya.
Seperti yang diketahui bahwa INACA dan Boeing Company telah menyelenggarakan Fleet Planning Workshop pada 7 hingga 9 Desember lalu. Di mana materi pada Workshop tersebut sangat relevan dengan kondisi penerbangan di Indonesia saat ini.
Seperti perencanaan armada pesawat yang efektif dan efisien bagi para personil penerbangan dengan pemahaman tentang analisa pasar, pemilihan rute, pengaturan jadwal penerbangan, pemilihan jaringan, dan pengelolaan pendapatan.
Dikatakan juga oleh Bayu bahwa dengan berkurangnya jumlah armada membutuhkan pengelolaan yang baik untuk dapat memenuhi permintaan pasar penumpang dan kargo. Dengan demikian operasional penerbangan dapat berjalan efektif, efisien dan maskapai mendapatkan pendapatan yang baik sebagai bekal untuk melakukan pertumbuhan pasca pandemi.
"Hal tersebut karena perusahaan penerbangan harus melakukan berbagai upaya pemulihan di masa COVID-19, yang akan berdampak pada keberlanjutan bisnisnya untuk tetap memberikan layanan transportasi. Diharapkan dengan workshop ini dapat mendorong industri penerbangan di Indonesia untuk bangkit," tutup Bayu.