ID FOOD Diluncurkan, Erick: Segera Sinergi Dampingi Petani-Nelayan

Erick Thohir Menteri BUMN
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menekankan, setelah peluncuran Holding BUMN Pangan atau ID Food, diharapkan segera dilakukan sinergi dengan BUMN lain untuk mendampingi petani hingga nelayan.

Siapkan Investasi Rp 267 Triliun hingga 2029, MIND ID Kerek Target Pendapatan Tahunan

Erick mencontohkan sinergi bisa dijalin dengan Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara), PTPN, Perhutani hingga PT Pupuk Indonesia guna melakukan pendampingan para petani, peternak dan juga nantinya dengan kalangan nelayan.

"Sehingga nantinya juga akan ada solusi untuk pembiayaan (bagi petani/peternak) yang benar, dengan data yang benar," kata Erick di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, Rabu 12 Januari 2022.

Erick Thohir Nyatakan Mundur dari Jabatan Ketum PSSI Jika Pemain Timnas Indonesia Bilang Ini

Menteri BUMN Erick Thohir.

Photo :
  • M Yudha P/VIVA.co.id

Erick menjelaskan, pendampingan dan hingga pembiayaan bagi para petani/peternak itu sangat diperlukan. Tentunya agar hasil tani dan peternakan yang dihasilkan oleh ID FOOD bisa berstandar nasional Indonesia.

Erick Thohir Sampai Dihubungi Thom Haye Usai Sebut Bakal Mundur sebagai Ketum PSSI: Saya Di Sini Untuk..

"Bersama dengan SNI kita bisa menjadi off-taker bersama, di mana kita menjual keunggulan produk-produk kita sebagai produk dari Indonesia," ujarnya.

Karenanya, untuk mencapai sinergi dan keunggulan dari hasil produksi pertanian/peternakan itu, maka Erick pun menekankan agar ID FOOD bisa terbuka dengan perkembangan dan inovasi teknologi terkini.

Jangan Sampai Kalah dengan Rwanda

Sebab, dalam 10 tahun ke depan akan banyak persaingan dalam hal agrikultur, karena negara-negara lain di dunia saat ini juga tengah berlomba untuk mengembangkan sektor agrikulturnya masing-masing.

"Jadi tolong terbuka dengan inovasi dan teknologi. Kalau kita tidak lakukan itu, jangan kaget 10 tahun lagi Indonesia bisa kalah sama Rwanda (negara di Afrika) karena mereka melakukan perubahan besar-besaran di sektor agrikulturnya," kata Erick.

"Waktu 10 tahun itu tidak lama, dengan inovasi teknologi, dengan inovasi R&D (research and development) ini bisa dipercepat. Karena itu saya mengetuk hati bapak-bapak, jangan lihat perbedaannya, tapi cari persamaannya. Supaya ekosistem pangan kita ini bisa menang," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya