Dirut Pertamina Ungkap Sebab Proyek RDMP Balikpapan Hemat US$2 Miliar

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati di Proyek RDMP Balikpapan.
Sumber :
  • Pertamina

VIVA – PT Pertamina lewat anak usahanya PT Pertamina Kilang Internasional terus menggenjot pembangunan proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan. Kilang yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) ini memiliki nilai investasi sebesar US$7 miliar, setara dengan Rp100,5 triliun (kurs Rp14.360/dolar AS).

Kenapa SPBU Asing Kesulitan Bertahan di Indonesia? Ini Penyebabnya!

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati menceritakan, pihaknya bisa menghemat investasi proyek ini sebesar uS$2 miliar dari awal investasi sebesar US$9 miliar menjadi US$7 miliar.

"Proyek RDMP Balikpapan ini hemat 2 miliar dolar AS karena penghematan di crude flexibility. Tingkat kesulitannya, mungkin tidak ada di dunia seperti ini," kata Nicke di Balikpapan, Sabtu, 8 Januari 2022.

Diikuti 12.300 Pelari, Pertamina Eco RunFest 2024 Sukses Digelar di Istora Senayan

Nicke menjelaskan, Kilang Balikpapan tidak boleh berhenti beroperasi meskipun sedang dalam masa pengembangan. Ia mengibaratkan, pelaksanaan RDMP ini seperti menambah gerbong baru untuk kereta yang bergerak cepat. Sebab kilang tetap harus beroperasi untuk memasok produksi dalam negeri dengan tetap melanjutkan pengembangan.

Yayasan Kesehatan Bangun Ekosistem Layanan Berkelanjutan Lewat Digitalisasi

"Kilang ini tidak boleh berhenti operasi. Kita bangun. Kita seperti memperbaiki kereta yang sangat cepat tapi harus tambah gerbong baru, sementara kereta tidak boleh berhenti. Karena kalau berhenti maka kita harus impor," katanya.

Nicke menegaskan pihaknya akan meningkatkan kapasitas pengolahan. "Untuk meningkatkan produksi dari kilang dan hulu ini konsisten kita lakukan. Produksi hulu kita tingkatkan. Di kilang kita perbaiki," ujarnya.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati di Proyek RDMP Balikpapan.

Photo :
  • Pertamina

Dalam project scope Pertamina, kapasitas pengolahan akan ditingkatkan dari 260.000 barel per hari menjadi 360.000 barel per hari.

Pertamina juga akan meningkatkan produksi gasoline dengan membangun fasilitas Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC). Pertamina juga akan meningkatkan kualitas produk dari Euro II menjadi Euro V.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya