Sri Mulyani Terima Kasih ke Masyarakat yang Beli SBSN

Menteri Keuangan Sri Mulyani
Sumber :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

VIVA – Jajaran pimpinan Kementerian Keuangan dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan kunjungan kerja ke calon ibu kota negara di Kalimantan. Sejumlah proyek pembangunan infrastruktur penunjang IKN itu pun disambangi.

Kementerian PU Gelar Konstruksi Indonesia 2024, Dorong Bangsa Indonesia Miliki Daya Saing

Proyek yang disambangi salah satunya adalah pembangunan jembatan Pulau Balang II. Proyek tersebut diketahui merupakan hasil pembiayaan dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pun menandatangani prasasti penanda aset dari proyek tersebut untuk mendukung konektivitas trans Kalimantan.

Dilantik Jadi Kepala OIKN, Gaji Pak Basuki Naik Drastis Jadi Rp 172 Juta

"Ini sekaligus menunjukan berbagai proyek penting yang telah dibiayai oleh sukuk negara," kata Sri Mulyani dalam keterangan tertulis, Jumat, 7 Januari 2022.

Pembiayaan pembangunan Jembatan Pulau Balang menjadi salah satu proyek yang dibiayai dari SBSN, dengan total alokasi sebesar Rp1,43 triliun. Penggarapan proyek itu dilakukan secara multi year contract (MYC). Pembangunan ini ditujukan untuk mendukung konektivitas dan dukungan logistik nasional.

Gibran Kunjungan ke Kalteng, MADN: Sinyal Kuat Keberlanjutan Pembangunan 

Menteri Basuki dan Menteri Sri Mulyani kunjungi proyek IKN.

Photo :
  • Istimewa.

Selain itu, pembangunan ini juga untuk mendorong akses pertukaran ekonomi antar provinsi dan antar kabupaten di Kalimantan Timur agar jauh lebih mudah, dan perekonomian lebih terbuka luas.

Melihat manfaat besar dari SBSN itu, Sri Mulyani juga mengapresiasi masyarakat yang telah membeli sukuk negara. Karena sejatinya, mereka telah turut mendukung pembangunan infrastruktur di berbagai daerah.

"Bagi masyarakat yang selama ini membeli SBSN, maka anda sudah turut membangun Indonesia, termasuk membangun Jembatan Pulau Balang II ini," ujarnya.

Diketahui, SBSN saat ini menjadi salah satu instrumen fiskal yang strategis dan inovatif. Penerbitan SBSN dimanfaatkan sebagai sumber pembiayaan APBN untuk percepatan pembangunan, sekaligus mendorong pengembangan pasar keuangan syariah dalam negeri.

Hingga tahun 2022, total pembiayaan proyek SBSN telah mencapai Rp175,38 triliun, dengan jumlah proyeknya lebih dari 4.247 proyek yang tersebar di seluruh provinsi.

Adapun alokasi terbesar dari SBSN Proyek ini digunakan untuk pembangunan infrastruktur transportasi, jalan-jembatan, dan sumber daya air yang jumlahnya mencapai Rp144,26 triliun (82,25 persen).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya