Buat Program D1, Kemenperin Cetak SDM Morowali Andal Berdaya Saing
- istimewa
VIVA – Dalam upaya menyesuaikan kebutuhan industri Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Morowali melakukan pengembangan program pendidikan setara diploma satu vokasi industri.
Kerja sama yang dilakukan kedua belah pihak bertujuan untuk menyiapkan SDM kompeten yang berdaya saing melalui Program Setara D1 berbasis kompetensi di bidang Pengolahan Logam dengan menyesuaikan kebutuhan industri di Kabupaten Morowali.
Kepala BPSDMI Arus Gunawan mengatakan Kemenperin siap untuk terus mendukung pengembangan industri di Kabupaten Morowali, seperti yang sudah dilakukan selama ini melalui Politeknik Industri Logam Morowali.
Baca juga: Detik-detik Mencekam Pengendara Motor Jatuh dari Fly Over Pesing
Menurut dia, selama ini melalui Politeknik Industri Logam Morowali itu telah menghasilkan lulusan kompeten untuk pemenuhan SDM industri di Kabupaten Morowali.
Diketahui bahwa jumlah kebutuhan SDM industri per tahun telah tembus di angka 682.000 orang, sedangkan jumlah rata-rata kebutuhan tenaga kerja di Kabupaten Morowali mencapai 40.000 orang per tahun.
“Penyelenggaraan Program Setara D1 yang melibatkan unit pendidikan di lingkungan Kemenperin, yakni Politeknik Industri Logam Morowali ini adalah salah satu yang akan dikerjasamakan dengan Pemkab Morowali,” jeas Arus dalam keterangannya di Jakarta, Jumat 7 Januari 2022.
Arus mengungkapkan, melalui Program Setara D1 ini, Kemenperin dan Pemkab Morowali ingin meningkatkan potensi pengembangan industri pengolahan logam di Kabupaten Morowali.
Bahkan, Bupati Kabupaten Morowali, Taslim mengatakan kerja sama dengan Kemenperin ini ditujukan untuk pengembangan potensi daerah Kabupaten Morowali secara menyeluruh, salah satunya adalah sektor pengolahan logam.
Taslim menurutkan Pemda Morowali berkeinginan pula untuk mengembangan Sentra IKM untuk Tekstil dan pengolahan Ikan Roa.
“Ke depan, kerja sama yang dilakukan tidak hanya untuk penyediaan industri ini saja tapi juga pengembangan sentra IKM di bidang garmen dan program-program pengembangan SDM industri lainnya,” ujar Taslim.