LPEI Bakal Salurkan PMN 2022 Rp5 Triliun untuk Genjot Kinerja Ekspor

Dampak RCEP Terhadap Ekspor Indonesia, Pelabuhan Tanjung Priok.
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan RI, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) menandatangani Pernyataan Komitmen Penerima Investasi Pemerintah pada 2022. Investasi yang berasal dari Penyertaan Modal Negara (PMN) akan digunakan untuk mengenjot kinerja ekspor nasional.

Sebanyak Ini Mobil Baru yang Dibuat di RI, Sebagian Ekspor ke Luar Negeri

Direktur Eksekutif LPEI, Rijani Tirtoso menyampaikan bahwa PMN disalurkan LPEI untuk pembiayaan dan penjaminan dalam rangka penugasan umum maupun penugasan khusus. Untuk, mendukung proyek atau program yang dianggap penting oleh negara termasuk dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional. 

"PMN yang diterima LPEI telah memberikan dampak yang positif baik bagi institusi maupun negara," ujar Rinjani dikutip dari keterangannya, Kamis 6 Januari 2022.

Indomie Sejumlah Rasa Ditarik dari Peredaran di Australia, Indofood Buka Suara

Dia mengungkapkan, total PMN yang akan disalurkan LPEI tahun ini adalah sebesar Rp5 triliun. LPEI akan secara maksimal menyalurkan PMN baik yang sifatnya komersial maupun penugasan khusus seperti PKE kawasan, UKM, trade finance, alat transportasi.

Komitmen Penyaluran PMN oleh LPEI 2022.

Photo :
  • Dokumentasi LPEI.
Bea Cukai Kementerian Keuangan Resmikan Pemberlakuan 10 Alat Pemindai Peti Kemas di Pelabuhan Tanjung Priok

"Sementara dari Jasa Konsultasi, LPEI akan menargetkan program kolaborasi rumah ekspor di 4 wilayah, yaitu Solo, Jakarta, Makassar dan Surabaya, 100 eksportir baru UKM dan 10 Program Klaster Desa Devisa baru. Tercapainya seluruh target ini tentu akan membutuhkan kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan dalam eksosistem ekspor,” tambahnya.

Lebih lanjut dia mengungkapkan, PMN telah membantu LPEI mengakselerasi pembiayaan hingga Rp84 triliun. Lalu, penjaminan termasuk PEN sebesar Rp13 triliun, Asuransi Rp11 triliun, serta penciptaan eksportir baru dan 6 Program Desa Devisa dengan 27 desa binaan. 

"Bagi negara, LPEI telah menghasilkan kontribusi PNBP untuk negara dengan total sebesar Rp1,4 triliun, keseluruhannya pada periode 2010 hingga 2021,” ujar Rijani.

Selain itu, atas pembiayaan yang yang disalurkan pada 2021, LPEI memiliki development impact. Seperti peningkatan investasi 2,5 kali atau Rp212 triliun, peningkatan PB sebesar 2,5 kali atau senilai Rp211 triliun, peningkatan ekspor hingga 3,6 kali atau senilai Rp302 triliun. 

"Dan penyerapan tenaga kerja mencapai 51 orang per Rp1 Miliar pembiayaan yang disalurkan LPEI," ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya