BNI Bakal Kucurkan Rp38 Triliun KUR pada 2022
VIVA – PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menyatakan, akan bergerak cepat menyalurkan kredit bersubsidi atau kredit usaha rakyat (KUR) pada 2022. Ini seiring naiknya plafon dari pemerintah.
Penyaluran KUR tersebut juga dipastikan sejalan dengan target pemerintah yang menaikan porsi pembiayaan UMKM perbankan menjadi 30 persen pada 2024.
Direktur Kelembagaan BNI Sis Apik Wijayanto mengatakan, pemerintah telah menetapkan plafon KUR tahun ini Rp373,17 triliun. Lebih tinggi 30,9 persen dari plafon pada 2021 sebesar Rp285 triliun.
Alokasi KUR untuk BNI pun dikatakannya telah diumumkan. Perseroan mendapat jatah sebesar Rp38 triliun atau naik 22,7 persen dari alokasi tahun lalu Rp30,95 triliun.
"Kami cukup yakin untuk penyaluran KUR akan sesuai alokasi pemerintah. Terlebih, kami melihat permintaan dan kinerja KUR BNI yang sangat baik,” katanya di Jakarta, Rabu, 5 Januari 2022.
Sis Apik menuturkan, alokasi KUR itu akan dimanfaatan untuk membantu menjaga momentum pertumbuhan segmen UMKM BNI yang saat ini tengah mengalami peningkatan permintaan kredit yang kuat.
BNI juga dikatakannya akan memanfaatkan alokasi KUR untuk mendorong pertumbuhan usaha kecil di sektor komoditas pada delapan klaster unggulan.
“BNI pun mendorong pembiayaan berbasis ekosistem dan rantai pasok untuk memastikan pertumbuhan kinerja UMKM lebih berkesinambungan," tegas Sis Apik.
Dia juga menuturkan, BNI memiliki tiga fokus strategi untuk mendorong UMKM naik ke level internasional. Pertama, memberdayakan UMKM Ekspor serta Diaspora.
Kedua, menciptakan ekosistem bisnis unggulan yang ada di klaster padi, klaster jagung, klaster sawit, klaster tebu, klaster jeruk, klaster tanaman hias, klaster kopi, dan klaster porang.
Ketiga, membentuk Digital Value Chain, dimana BNI memberikan dukungan menyeluruh melalui pembiayaan hingga pendampingan para mitra BNI dari hulu ke hilir.