Darmawan Prasodjo Terpapar COVID-19, PLN Pastikan Listrik Aman
- Fikri Halim/VIVAnews.
VIVA – Sejumlah Direksi PT PLN diketahui terpapar COVID-19 saat ini. Mereka adalah Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dan satu orang lainnya.
Dijelaskan, dalam upaya PLN (Persero) mengamankan pasokan batu bara untuk menghindari terjadinya pemadaman listrik ke masyarakat, Darmawan Prasodjo memimpin langsung pengamanan pasokan batu bara di ruang Pusat Pengelola Informasi dan Solusi (P2IS/War Room) dalam satu bulan terakhir.
Namun, dalam proses pengamanan pasokan batu bara tersebut, dia dan seorang direksi PLN terpapar COVID-19. Di mana seluruh anggota krisis energi primer akhirnya mendapatkan skrining dan terpaksa diisolasi. Sehingga, monitoring pasokan batu bara dan koordinasi dilakukan secara online.
"Kami terus bekerja keras untuk menjaga pasokan listrik nasional. Sebagai bagian dari mitigasi, kami juga telah memiliki sistem monitoring digital yang canggih berupa Aplikasi Batu Bara Online sehingga monitoring pasokan batu bara bisa dilakukan secara fisik maupun online," kata Darmawan dalam keterangan tertulis, Selasa 4 Januari 2022.
Pada saat sidak yang dilakukan oleh menteri ESDM dan menteri BUMN hari ini, War Room yang terlihat kosong memang sedang dilakukan sterilisasi untuk mencegah penyebaran COVID-19. Sehingga proses monitoring dialihkan menggunakan sistem digital dan pertemuan online.
Sejak dua tahun lalu, sistem War Room energi primer sudah dirancang dapat melakukan monitoring realtime baik secara fisik maupun online dengan efektivitas yang sama. Hal ini sebagai bentuk antisipasi apabila pertemuan fisik tidak bisa dilakukan di tengah Pandemi COVID-19.
"Sesuai protokol COVID-19, Direksi dan Manajemen PLN melakukan monitoring dan koordinasi secara intensif melalui online selama 24 jam, serta koordinasi rutin pada pagi hari sejak pukul 05.30 hingga pukul 24.00 WIB," ujarnya.
Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, Darmawan memastikan tidak ada pemadaman listrik berkat adanya dukungan luar biasa dari pemerintah dan para pemangku kepentingan dari berbagai sektor.
Pasokan batu bara untuk pembangkit PLN hingga hari ini telah bertambah sebesar 7,5 juta ton. Volume pasokan ini akan terus bertambah hingga mencapai minimal 20 hari operasi.
"Berkat arahan Presiden yang sangat jelas dan tegas, yaitu mengutamakan kebutuhan domestik, krisis batu bara dan krisis LNG bisa diselesaikan. Pasokan batu bara yang tadinya tersendat, kini berjalan lancar. PLTU yang sebelumnya mengalami krisis batu bara, mulai bisa terselesaikan," kata Darmawan.
"Beberapa pasokan LNG yang tadinya kosong, saat ini mulai terisi. Untuk itu, Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan Bapak Presiden, menteri ESDM, menteri BUMN yang telah mendukung dan membantu dalam PLN menjaga ketahanan energi nasional," ujarnya.