Genjot Kinerja Ekspor, Sudah Ada 27 Desa Devisa hingga Desember 2021

Sarung tenun Produksi Desa Devisa Wedani, Gresik.
Sumber :
  • Dokumentasi LPEI.

VIVA – Pandemi COVID-19 yang berdampak pada perlambatan laju ekonomi dunia tidak mengerem kinerja Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank untuk menggenjot ekspor nasional. Program pemberdayaan sumber daya untuk berorientasi ekspor pun terus ditingkatkan. 

Mentan Blacklist 4 Perusahaan Pengedar Pupuk Palsu, Rugikan PetaniRp3,23 Triliun

Salah satunya adalah Program Desa Devisa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing komoditas yang dihasilkan suatu wilayah. Program Desa Devisa yang memberikan pendampingan dan pengembangan kapasitas pelaku usaha berorientasi ekspor ini, sudah meluncurkan 27 Desa Devisa se Indonesia. 

Yang terakhir adalah Desa Devisa ke-27 di Indonesia berlokasi di Desa Kupang, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

RI Ekspor Bahan Baku Baterai EV ke Pabrik Tesla Bulan Ini, Bahlil Dorong Selanjutnya Katoda

“Kami yakini komoditas rumput laut dari Desa Kupang memilliki potensi yang besar dan berharap melalui Desa Devisa ini dapat meningkatkan kapasitas petani, sehingga komoditi ini dapat memenuhi kualitas dan kuantitas yang sesuai standar dan kebutuhan ekspor,” ungkap Corporate Secretary LPEI, Agus Windiarto dikutip dari keterangannya, Jumat 31 Desember 2021.

“Di samping itu, kami tentu ingin keberhasilan program ini akan dapat dinikmati oleh petani dan masyarakat sekitar,” tambahnya.

Dari Kota Pariaman, 140 Ton Komoditas Pinang Diekspor ke India

Petani rumput laut.

Photo :
  • Dokumentasi LPEI.

Dia menjelaskan, program ini dimulai sejak tahun 2019 berbasis pemberdayaan masyarakat ini akan mendorong kemandirian petani. Melalui rangkaian pelatihan, pendampingan serta pemanfaatan jasa konsultasi, sehingga mampu merambah pasar ekspor dengan produk berkualitas yang berdaya saing tinggi.

Tahun 2019 Indonesia Eximbank memulai dengan Kluster Desa Devisa Kakao di Bali. Jembrana menjadi Desa Devisa pertama dengan komoditas unggulan berupa biji kakao yang difermentasi dan di masa pandemi pun masih melakukan ekspor secara mandiri ke Jepang dan Belgia. 

Selanjutnya Desa Devisa Kerajinan di Bantul, Yogyakarta dengan produk kerajinannya yang unik dan ramah lingkungan sehingga mampu melakukan ekspor ke negara-negara Eropa. 

Hingga Desember 2021 Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) / Indonesia Eximbank telah meluncurkan program Desa Devisa di Jawa Barat, Jawa Timur dan Bali, yaitu Desa Devisa Kopi Subang, Desa Devisa Agrowisata Ijen Banyuwangi, Desa Devisa Tenun Gresik, Desa Devisa Garam Kusamba Klungkung dan Desa Devisa Rumput Laut Sidoarjo. 

Total penerima manfaat dari program sampai saat ini telah mencapai 2.953 orang petani/penenun/pengrajin dan kedepannya akan terus bertambah. Program Desa Devisa uangkapnya, telah mampu meningkatkan kehidupan ekonomi, sosial dan lingkungan bagi lebih dari 10.000 anggota masyarakat setempat yang terkait dengan pengembangan komoditas dan program Desa Devisa.

Apresiasi juga diberikan oleh Anggota Komisi XI DPR RI Indah Kurnia atas program Desa Devisa LPEI. Dukungan dari seluruh elemen pemerintah untuk menggenjot ekspor Tanah Air ditegaskan sangat penting.

“Adanya dukungan, bimbingan dan pembinaan dari LPEI, usaha rumput laut di Desa Kupang, Kabupaten Sidoarjo ini mudah-mudahan bisa semakin berkembang,” tegasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya