Erick Thohir Ungkap Laba Bersih BUMN 2021 Meroket Lebih dari Rp61 T

Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Sumber :
  • M Yudha P/VIVA.co.id

VIVA – Menteri Badan Usaha Milik Negara, Erick Thohir mengklaim program-program utama Kementerian BUMN yang diinisiasi selama 2021 berhasil dituntaskan dengan baik.

Erick Thohir: Timnas Indonesia Carter Pesawat Agar Tak Kelelahan

Pencapaian kinerja secara maksimal tersebut diakui Erick, meliputi sisi keuangan, operasional, dan tanggung jawab sosial kepada masyarakat.

"Selama tahun 2021, Kementerian BUMN berhasil meningkatkan laba bersih konsolidasi BUMN secara signifikan. Dari hanya sebesar Rp13 triliun pada akhir tahun 2020 menjadi Rp61 triliun di kuartal III-2021," kata Erick di Jakarta dikutip dari keterangannya, Kamis 30 Desember 2021.

Kerahkan Wasit Liga 1 dan 2 untuk PON 2024, PSSI Unjuk Gigi Kemajuan Sepakbola Indonesia

Bahkan menuju akhir tahun, Erick memastikan, bahwa laba konsolidasi yang dihasilkan BUMN diperkirakan akan lebih besar lagi. Selain itu, peningkatan kinerja keuangan juga diikuti keberhasilan beberapa program utama, yang menjadi tonggak agenda transformasi dan inovasi BUMN.

Antara lain, terbentuknya Bank Syariah Indonesia (BSI) yang merupakan penggabungan tiga Bank Syariah milik Himbara yakni Syariah Mandiri, BRI Syariah, dan BNI Syariah. Dengan total aset sekitar Rp247 triliun, BSI menjadi bank nomor tujuh terbesar di Indonesia sekaligus menjadi bank syariah berperingkat 11 di dunia.

Erick Thohir Bakal Usut Tuntas Aksi Pukul Wasit di PON 2024

Penggabungan lain yang dilakukan di sektor ultra mikro melalui merger BRI, Pegadaian, dan PNM, juga menunjukkan komitmen Kementerian BUMN dalam mendorong pemberdayaan ekonomi kerakyatan dan daerah. Dengan memberikan kemudahan akses permodalan untuk sektor UMKM dan Ultra Mikro, diharapkan tulang punggung ekonomi Indonesia tersebut dapat naik kelas.

"Penggabungan sektor ultra mikro ini mendapat respons sangat bagus di market. Right issue BRI yang dilakukan pada September 2021 berhasil dilakukan dengan perolehan dana sebesar Rp96 triliun dan diakui sebagai right issue terbesar di ASEAN dan terbesar ke-3 di Asia," kata Erick.

Tak hanya itu, Kementerian BUMN juga sukses menjalankan program restrukturisasi pada para BUMN agar lebih kuat dalam bersaing sesuai dengan core business-nya. Di Pertamina, contohnya, dengan restrukturisasi operasional melalui pembentukan subholding, Pertamina ditargetkan menjadi perusahaan Global Energy Champion dan memiliki valuasi senilai US$100 miliar.

Di sektor logistik, Kementerian BUMN terus melakukan terobosan untuk menekan biaya logistik di Indonesia yang masih lebih tinggi ketimbang negara-negara tetangga di Asia. Penggabungan Pelindo yang telah diupayakan selama 20 tahun telah berhasil pada Oktober 2021.

Menteri BUMN Erick Thohir.

Photo :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

Dengan penyatuan tersebut, Pelindo kini menjadi operator terminal peti kemas nomor delapan terbesar di dunia dengan throughout 16,7 juta TEUs. Serta menjadi salah satu pemain utama pelabuhan dunia yang memiliki total aset Rp112 triliun. 

Penggabungan itu lanjut dia, juga ditujukan untuk meningkatkan konektivitas dan efisiensi. Sehingga menurunkan biaya logistik nasional agar industri di Indonesia lebih kompetitif.

Salah satu tonggak bersejarah yang ditorehkan Kementerian BUMN di tahun 2021 menyangkut penyelesaian kasus Jiwasraya. Restrukturisasi yang diterapkan di perusahaan asuransi itu mampu menyelesaikan masalah lama yang tak kunjung usai.

Sementara itu, jelang akhir tahun, sebanyak 230 ribu polis para nasabah tahap pertama Jiwasraya berhasil diselamatkan dan dipindahkan menjadi nasabah ke Indonesia Financial Group (IFG). Holding BUMN untuk sektor asuransi dan penjaminan.

"Tahap pertama penyelesaian polis asuransi nasabah Jiwasraya ke IFG tak hanya menjadi upaya pemerintah mengembangkan industri perasuransian agar tumbuh semakin sehat dan kuat, tapi lebih jauh lagi untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya