Sampai 2030, Pertamina Internasional Shipping Investasi US$1,6 Miliar

Kapal Pertamina International Shipping.
Sumber :
  • Dok. Pertamina

VIVA – PT Pertamina International Shipping (PIS) menyiapkan investasi sebesar US$1,5 miliar – US$1,6 miliar untuk pengembangan dan investasi bisnis perusahaan hingga 2030. Investasi tersebut disiapkan sesuai dengan kebutuhan energi nasional dan global.

Ramalan Robert Kiyosaki Terbukti, Hati-Hati Berinvestasi saat Masa Krisis Ekonomi Global

CEO Pertamina International Shipping Erry Widiastono mengatakan kebutuhan investasi tersebut akan sejalan kondisi kebutuhan energi dalam negeri dan global dengan menekankan faktor lingkungan dan transisi energi

Adapun kebutuhan investasi tersebut, kata Erry akan dipenuhi dari internal equity maupun mencari sumber pendanaan lain atau new capital injection.

Robert Kiyosaki: Investasi Aset Nyata Jadi Pilihan Terbaik Amankan Kekayaan

Baca juga: Jelang Tahun Baru, Pertamina: Ketahanan Stok Elpiji Nasional 16 Hari

“PIS akan mengantisipasi perkembangan ke depan untuk arah bisnis perkapalan, pada kapal-kapal yang lebih green. Misalnya kapal-kapal untuk pengangkutan gas seperti LPG, LNG, dan lainnya. Nantinya kami akan lihat juga perkembangan lebih lanjut di sektor renewable energy,” ujar Erry dalam webinar bersama E2S, dikutip Rabu 29 Desember 2021. 

Simak Sederet Promo di Serambi MyPertamina untuk Konsumen saat Nataru

Seperti diketahui, PIS memiliki peluang menjadi jembatan transisi energi dan menjadi Subholding Integrated Marine Logistics dari PT Pertamina. Sehingga, kehadiran energi baru dan terbarukan merupakan keniscayaan, namun kebutuhan akan energi yang berbasis hidrokarbon masih terus ada selama masa transisi ini.

Kebutuhan energi yang masih besar ini tercermin dari kondisi ekonomi, baik nasional maupun global yang sedang masa pemulihan dan berpotensi untuk tumbuh. 

Kapal Pertamina International shippiing.

Photo :
  • Dok. Pertamina

“Kami harapkan pasca pandemi ini akan bergerak tumbuh, dan ketika tumbuh analisis kami ada juga pertumbuhan konsumsi energi dan berujung ke kebutuhan energi nasional maupun regional,” jelasnya.

Sementara itu, selain melayani jasa pengangkutan untuk komoditas energi seperti crude oil, BBM, dan gas. Erry mengatakan bahwa PIS juga memiliki bisnis perkapalan untuk komoditas non energi. Ia optimistis, seiring dengan pulihnya ekonomi dunia maka permintaan dan perputaran logistik secara global juga akan ada kenaikan. 

Komitmen PIS terhadap lingkungan juga diwujudkan dengan roadmap green integrated marine logistics company. 

“Ke depan, bisnis juga lebih mengarah ke green cargo seperti cargo gas. Di sisi bunkering atau fuel juga mengarah kepada fuel yang lebih green seperti LNG dan LPG. Terminal juga mengarah ke green energy, storage juga. Jadi kami memang mengarah ke green energy,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya