BPDPKS Klaim Industri Sawit Telah Serap 16,2 Juta Tenaga Kerja
- ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
VIVA – Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) mencatat, industri kelapa sawit di Indonesia, baik dari hulu hingga hilir masih banyak menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Tanah Air.
Direktur Utama BPDPKS Eddy Abdurrachman mengatakan, seiring dengan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tumbuh 3,51 persen pada kuartal III-2021 jumlah penyerapan tenaga kerja di sektor ini juga solid.
Dia menuturkan, saat ini jumlah tenaga kerja di industri tersebut mencapai 16,2 juta orang, terdiri dari 4,2 tenaga kerja langsung dan 12 juta tenaga kerja tidak langsung. Ini termasuk petani swadaya sebanyak 2,4 juta.
Baca juga: Revitalisasi Bandara Halim, Penerbangan Pindah Pondok Cabe dan Soetta
"Ternyata industri sawit berkontribusi cukup besar di mana kurang lebih 16,2 juta pekerja itu terlibat di sektor industri sawit," kata dia saat konferensi pers di Jakarta, Selasa, 28 Desember 2021.
Dengan jumlah tenaga kerja tersebut, Eddy mengatakan, industri sawit mampu berproduksi dengan optimal. Selama periode 2015-2020 dikatakannya mencapai 39,84 juta metrik ton per tahun.
Total produksi kelapa sawit tersebut pun dikatakannya masih mampu memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri yang mencapai Rp35,2 triliun rata-rata per tahunnya.
"Menunjukkan tren positif sehingga dengan demikian peranan sektor sawit yang jadi bagian dari sektor perkebunan ini akan tetap menjaga kontribusinya terhadap perekonomian Indonesia," paparnya.
Dari sisi ekspor, Eddy mengatakan, rata-rata per tahunnya juga pada periode lima tahun terakhir telah mencapai US$20,67 miliar. Porsinya sekitar 13,80 persen per tahun dari total ekspor non migas.
Dengan demikian, secara keseluruhan, dikatakannya, kontribusi penerimaan pajak dari industri kelapa sawit ini telah mencapai Rp20 triliun per tahunnya hingga saat ini.