VIVA Group Akan Masuk ke Bisnis Commerce, Intip Bocorannya

Managing Director VIVA, Arief Yahya
Sumber :
  • VIVA/Arrijal Rachman

VIVA – PT Visi Media Asia (VIVA) atau VIVA Group akan merambah cakupan bisnis baru setelah berhasil memperkuat lini bisnis dari sisi konten (content) dan komunitas (community). Untuk itu, cakupan bisnis baru adalah komersial atau niaga (commerce).

Mau Tingkatkan Kualitas Konten Media, Simak Lensa Olahraga

Managing Director VIVA Arief Yahya mengatakan, penguasaan lini bisnis content telah didapat dari keberadaan tvOne, ANTV hingga VDVC. Sementara community melaui IntipSeleb hingga Sahijab.

"Pertama content kita menguasainya, lalu kita banyak mempunyai community misal IntipSeleb itu community tertentu, Sahijab dan Sport juga tertentu," kata dia saat paparan publik, Kamis, 23 Desember 2021.

Pemerintah Didesak Segera Buat Aturan Transaksi Jual Beli Lewat Social Commerce

Peluncuran Logo Baru VIVA.co.id

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Adapun lini bisnis commerce ini merupakan hasil dari pergeseran bisnis yang telah semakin kuat dengan dukungan ekonomi digital. Sehingga menjadi sebuah keniscayaan.

VDVC Gandeng ISTA pada Program Matching Fund KEDAIREKA 2023

Arief menuturkan, dalam cakupan ekonomi digital saat ini, 70 persen dari pendapatan disumbang dari commerce sedangkan media online kurang dari 10 persen.

"Jadi kalau VIVA Grup masuk ke commerce itu sebuah keniscayaan. Ini smart move dari VIVA masuk ke C yang ketiga tadi, yakni commerce karena dia kuat di content dan community," ungkapnya.

VIVA menurut Arief juga akan menyediakan first party platform yang dikelola VDVC untuk menaungi semua lini bisnis tersebut. Sehingga, seluruh aturan iklan akan ada di VIVA bukan lagi mengharapkan dari platform besar lain.

"Jadi dengan content dan community tertentu dia akan masuk ke bisnis commerce yang saya rasa belum ada yang seperti ini di Indonesia dan kita akan menyediakan sebagai first party platform," tegas mantan Menteri Pariwisata itu.

VDVC dianggap telah berhasil mengkonversikan loyal fans dari komunitas VDVC Religi untuk melakukan donasi (charity crowdfunding), dalam waktu 3 minggu terdapat 6.000 donatur. 

Di sisi lain, pengembangan bisnis digital di bidang video OTT VDVC 1st Party Platform dengan konsep social commerce sudah mencapai tahap Minimum Viable Product.

Ditargetkan akan diluncurkan beta version di kuartal II 2022 dan peluncuran resmi di kuartal III 2022. VDVC juga berkolaborasi dengan VIA dalam mengembangkan platform VIA Hub. Ini untuk mewadahi key opinion leader (KOL), influencer dan pro and amateur content creator untuk berkontribusi memproduksi konten di berbagai platform.

salah satu produk UMKM hasil binaan SIG di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah

Social Commerce Longgar Aturan Hantui Bisnis UMKM di Pasar E-Commerce, Ini Alasannya

Social commerce semestinya tetap didefinisikan sebagai pelaku perdagangan melalui sistem elektronik (PMSE) yang diatur dalam permendag.

img_title
VIVA.co.id
11 Juli 2023