Kepala Badan Ekonomi Syariah Kadin Ungkap Sektor Potensial Masa Depan
- istimewa
VIVA – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengungkapkan, ada sejumlah sektor usaha yang berpotensi terus berkembang dan tumbuh pesat setelah krisis yang disebabkan oleh Pandemi COVID-19.
Kepala Badan Ekonomi Syariah Kadin Taufan Eko Nugroho mengatakan, sektor-sektor tersebut diantaranya adalah health services, food processing ritel, personal health care, ICT dan e-commerce.
"Itu sebenarnya terbukti potensi-potensi bisnis masa depan," kata dia di acara Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Selasa, 21 Desember 2021.
Menurutnya, sektor usaha tersebut akan terus maju karena terbukti saat masa pandemi seperti saat ini, sektor-sektor tersebut memang sangat dibutuhkan. Bahkan hingga pada masa mendatang.
"Dan saya ingin ajak rekan semua, calon pengusaha Indonesia ke depan, calon pemimpin bangsa ke depan untuk memperhatikan sektor-sektor ini," tegasnya.
Sektor-sektor ini pun dikatakannya dapat dikombinasikan dengan tren ekonomi dan keuangan syariah yang terus berkembang pesat di Indonesia saat ini. Kadin pun turut mendukungnya dengan keberadaan Badan Ekonomi Syariah.
"Dapat didorong dengan peningkatan daya saing melalui digital inovasi dan kewirausahaan, memanfatakan peluang ekonomi baru, terutama di sektor potensial yang tumbuh melesat pasca-recovery seperti tadi," ungkap Taufan.
Apalagi, dia melanjutkan, pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan lainnya tengah mengembangkan sektor ekonomi syariah ini untuk mewujudkan cita-cita Presiden Joko Widodo menjadikan Indonesia pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia pada 2024.
"Jadi dua sampai tiga tahun lagi atau kurang dari 36 bulan lagi, bagaimana cita-cita mulia bapak presiden dan wapres ini bisa kita wujudkan sama-sama," paparnya.
Dalam menghadapi pandemi Kadin pun dikatakannya memiliki beberapa startegi dengan empat pilar utama, yaitu sebagai pendukung dalam tulang punggung kesehatan, tetap memajukan ekonomi nasional, meningkatkan kewirausahaan dan kompetensinya serta meningkatkan internal organisasi dan replacement.
"Kita juga miliki 17 program umum diantaranya percepatan penanganan COVID, peningkatan ketahanan pangan, investasi, pembangunan industri nasional berkelanjutan, peningkatan kinerja ekspor dan lainnya," tutur Taufan.