Lakukan Lompatan Katak, Jokowi Groundbreaking Kawasan Industri Hijau
- Dok. Biro Pers dan media Istana Kepresidenan.
VIVA – Presiden Joko Widodo melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking Kawasan Industri Hijau Indonesia di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara Selasa 21 Desember 2021.Â
Jokowi mengatakan, Indonesia akan bertransformasi dari yang sebelumnya bertumpu pada ekspor bahan mentah, menjadi ekspor bahan setengah jadi ataupun bahan jadi melalui pembangunan Kawasan Industri Hijau ini.
"Ini yang sering saya sampaikan yang namanya kita akan memulai transformasi ekonomi Indonesia dari yang kita sudah bertahun-tahun bertumpu kepada sumber daya alam ekspor, raw material ekspor bahan-bahan mentah, sekarang kita akan masuk kepada hilirisasi kepada industrialisasi bahan-bahan mentah kita," kata Jokowi, Selasa 21 Desember 202.
Baca juga:Â Menkeu: Defisit Keseimbangan Primer November 2021 Turun 51,8 Persen
"Yang diekspor bukan bahan mentah lagi, yang diekspor bukan Raw material lagi, tetapi adalah barang setengah jadi atau barang jadi. Dan yang di Kalimantan Utara ini adalah hampir semuanya adalah barang jadi sehingga memberikan nilai tambah memberikan edit value yang besar bagi negara kita karena kita menjualnya sudah dalam bentuk barang jadi," tambah Jokowi
Menurut Jokowi, pembangunan Kawasan Industri Hijau ini akan dapat dirasakan manfaatnya lima sampai sepuluh tahun mendatang. Ini merupakan sebuah lompatan besar bagi Industri Tanah Air.
"Inilah lompatan katak, sebuah lompatan yang ingin kita lakukan, Leap frog yang ingin kita lakukan. Dan ini akan keliatan manfaatnya secara real 5 sampai 10 tahun dari sekarang nanti kita lihat 5 sampai 10 tahun yang akan datang akan bermanfaat Seperti, apa baru kelihatan," kata Jokowi.
Karena itu, Jokowi meminta kepada seluruh pejabat terkait agar bisa menyiapkan sumber daya manusia yang mumpuni. Sebab pembangunan ini akan mampu menyerap banyak tenaga kerja.
"Saya minta kepada para menteri juga Gubernur dan Bupati persiapan sumber daya manusia, persiapan SDM dalam mendukung kawasan industri ini. Karena ini membutuhkan sdm-sdm yang memiliki kualifikasi yang baik. Siapkan mulai dari sekarang," ujar Jokowi
Saat masa pembangunan, Jokowi memyebut proyek ini dapat menyerap sampai 100 ribu tenaga kerja. Sedangkan apabila nanti beroperasi, akan mampu menyerap 60 ribu lebih pekerja dan diperkirakan akan menyerap sampai 200 ribu tenaga kerja.
"Dalam masa konstruksi tadi disampaikan bahwa akan muncul kurang lebih 100.000 tenaga kerja yang dibutuhkan. Pada saat operasi, hanya di sini saja, belum anak cucu turunan dari produk-produk yang dihasilkan itu 60.000. Perkiraan saya lebih dari 200.000 plus anak cucu turunan dari produk-produk yang dihasilkan," ujarnya.