Menilik Prospek Kolaborasi Investasi di Kazakhstan, Begini Peluangnya

pesona astana, ibukota kazakhstan
Sumber :

VIVA – Presiden Joko Widodo tengah fokus untuk menarik sejumlah kerja sama dan kolaborasi investasi dengan sejumlah negara. Hal itu seiring dengan mulai membaiknya iklim perekonomian nasional, setelah hampir dua tahun dihantam badai pandemi COVID-19.

Bursa Asia Semringah Menyusul Reli Tesla di Wall Street

Salah satu yang menarik untuk disimak adalah mengenai peluang investasi di Kazakhstan, yang disebut-sebut memiliki potensi bisnis dan investasi yang cukup menjanjikan.

Guna membahas hal tersebut, Ganesha Investment Series (GIS) yang merupakan program dari Kementerian Investasi Pengurus Pusat Ikatan Alumni Insititut Teknologi Bandung (PP IA-ITB), bakal menyelenggarakan podcast perdana dengan mengusung tema peluang investasi di Kazakhstan.

Punya Masa Depan Cerah, LPEI Genjot Ekspor Bubuk Kelor supaya Makin Moncer 

Baca juga: Harga Emas Hari Ini 21 Desember 2021: Global Naik, Antam Turun

Podcast akan disiarkan langsung melalui kanal Youtube PP IA-ITB (link: https://bit.ly/gispodcast1) dan secara tunda melalui Nusantara TV.

Bea Cukai Jambi Fasilitasi Ekspor 27 Ton Lidi Tujuan Tiongkok

Pembicara pertama dalam podcast tersebut adalah Fadjroel Rachman, yang merupakan Duta Besar Republik Indonesia untuk Kazakhstan merangkap Tajikistan. Fadjroel mengatakan, fokus utama penugasannya adalah 70 persen untuk ekonomi sebagai amanat dari Bapak Presiden.

"Kazakhstan menjadi tujuan yang sangat menarik bagi dunia bisnis dan investasi. Kedubes RI di Kazakhstan siap melayani pengusaha Indonesia untuk membuka pasar dan berbisnis di Kazakhstan," kata Fadjroel dalam keterangan tertulis, Selasa 21 Desember 2021.

Selanjutnya, pembicara Kedua adalah Taufan E.N. Rotorasiko, yang merupakan Kepala Badan Ekonomi Syariah (BES) Kadin Indonesia. 

Taufan menjelaskan, mayoritas populasi Kazakhstan adalah muslim, sehingga mampu menjadi daya tarik tersendiri bagi pelaku bisnis di Indonesia dalam bidang modest fashion, makanan halal, dan kosmetik halal. 

"Konsumen Kazakhstan yang berpenghasilan tinggi juga merupakan pasar untuk produk ekspor kita," kata Taufan.

Patung pahlawan nasional Kazakhstan

Photo :
  • Simon Richmond/ Lonely Planet

Dia menambahkan, pengusaha UMKM Indonesia sudah seharusnya dibantu untuk dapat melakukan ekspor dan membuka pasar di luar negeri, khususnya Kazakhstan. 

"Kazakhstan menduduki peringkat 25 (dari 190 negara) dalam hal kemudahan dalam menjalankan bisnis, sehingga memperbesar peluang apabila ada warga Indonesia yang ingin menjalankan bisnis di Kazakhstan," ujarnya.

Kemudian pembicara selanjutnya adalah Safitri Siswono, yang merupakan Wakil Kepala BES Kadin Indonesia dan Menteri Investasi PP-IA ITB yang juga akan bertindak sebagai Host dan penggawang acara ini.

"Kegiatan GIS bertujuan untuk berbagi kepada masyarakat mengenai peluang investasi dan bisnis, yang pada episode kali ini khusus untuk di Kazakhstan," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya